SALATIGA, Lingkarjateng.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Salatiga bakal menjadikan Kota Salatiga menjadi kota stay (tinggal) bukan sekadar kota transit dalam sektor pariwisata.
Terkait langkah kemajuan pariwisata Disbudpar Salatiga bekerja sama meningkatkan Salatiga Kita dan Travel Mart untuk mengangkat sektor wisata, kuliner, budaya dan gastronomi.
Ketua Panitia Penyelenggara Travel Mart Salatiga Kita, Dewi, mengatakan acara travel mart akan berlangsung dari 17-20 November 2022. Dalam kegiatan ini, puluhan biro wisata dari berbagai daerah bakal hadir untuk membantu mengangkat pariwisata Salatiga.
“Sebanyak 75 biro wisata peserta travel mart hadir di Salatiga untuk membantu dan menjual pariwisata Salatiga dalam bentuk paket wisata. Mereka akan keliling Salatiga,” jelas Dewi di lobi kantor Walikota Salatiga, pada Rabu, 16 November 2022.
Ia menyampaikan bahwa menurut pengamatan pihak travel mart, pariwisata Kota Salatiga masih belum menggeliat dan masih sebatas menjadi kota transit saja belum menjadi kota stay (tinggal).
Dalam pariwisata, menjadi kota tinggal sangat penting karena berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata di daerah Salatiga yang akan berujung pada perekonomian.
Adapun biro wisata yang sudah konfirmasi untuk hadir di Salatiga berasal dari Jakarta, Cirebon, sejumlah biro wisata di pantura, Yogyakarta, Probolinggo dan beberapa daerah di Jawa Timur serta Denpasar.
“Kalau tidak berbarengan dengan Muktamar Muhammadiyah di Solo, kemungkinan akan banyak lagi biro wisata yang menjadi peserta travel mart. Kegiatan ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di Salatiga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Salatiga, Valentino T Haribowo menyampaikan bahwa pengusungan travel mart ini untuk mengangkat Salatiga menjadi kota pariwisata yang handal di Jateng, mulai dari kuliner, budaya, dan gastronominya.
“Program Salatiga Kita ini untuk bersama membangkitkan ekonomi pasca pandemi Covid-19 melalui sektor pariwisata,” kata Valentino.
Tak hanya mengenalkan pariwisata, Disbudpar juga menggandeng puluhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk bergabung dalam kegiatan Salatiga Kita dan Travel Mart sehingga bisa ikut menyuguhkan produk saat puluhan biro wisata keliling Salatiga.
Di bidang kuliner, Salatiga memiliki sembilan kuliner andalan yang bisa dijual melalui biro wisata. Dalam kegiatan ini diharapkan kuliner Salatiga bisa dikenal masyarakat lebih luas. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)