DEMAK, Lingkarjateng.id – Setelah dua tahun vakum, Grebeg Besar akan kembali digelar pada tahun ini. Namun, ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni dalam agenda kali ini masyarakat bisa masuk ke arena Grebeg Besar secara gratis.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Demak, benar-benar menggratiskan tiket masuknya. Nah, kalau masyarakat mau masuk ke arena yang ada di dalam ya monggo disesuaikan. Jadi, hanya tiket masuknya yang gratis,” ucap Bupati Demak, Eisti’anah.
Grebeg Besar merupakan rangkaian upacara adat yang sudah menjadi tradisi turun temurun sejak zaman Sunan Kalijaga. Agenda ini pun selalu menjadi agenda yang dinantikan warga Demak setiap tahunnya.
Pagelaran Wayang di Demak, Ajang Lestarikan Budaya dan Tradisi Apitan
Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Endah Cahyani turut menjelaskan, rangkaian acara Grebeg Besar tahun ini akan dimulai sejak tanggal 23 Juni hingga 19 Juli. Acara diawali dengan agenda ziarah bersama ke makam Sunan Kalijaga bersama Organisasi Pemerintah Daerah, dan dilanjutkan dengan pembukaan pasar rakyat di tanggal 24 Juni kemudian acara-acara berikutnya hingga selesai.
“Mulai tanggal 23 Juni nanti, diawali dengan ziarah ke Makam Kadilangu, diikuti oleh para pimpinan daerah, organisasi, dan masyarakat . Sedangkan, tanggal 24 Juni pembukaan pasar rakyat pukul 19.00 WIB di Pendopo Kabupaten Demak. Sejak saat itu, masyarakat sudah bisa datang ke Lapangan Tembiring untuk menikmati Grebeg Besar,” tuturnya.
Lebih lanjut, Endah Cahyani menjelaskan bahwa, di malam Idul Adha akan dilaksanakan arak-arakan tumpeng dari Pendopo Kabupaten dan dilanjutkan dengan penjamasan keesokan harinya. Kegiatan esok hari, akan dibarengi pula dengan ibadah sholat Idul Adha untuk menyambut hari raya kurban tersebut.
Masjid Agung Demak Adakan Tradisi Megengan, Dinas Pariwisata Tidak Ikut Serta
“Tumpeng 9 dilaksanakan pada malam Idul Adha. Paginya nanti shalat ied, lalu lanjut upacara adat dari pendopo dengan iring-iringan kereta kencana lalu penjamasan. Itu nanti di belakangnya ada prajurit berjumlah 40-an dan juga Tari Judung dari anak-anak SMA,” jelasnya.
Endah mengungkapkan bahwa, selama 2 tahun terakhir penjamasan sebenarnya tetap dilakukan walau pandemi covid. Namun secara tertutup dan baru dibuka lagi untuk umum di tahun ini. Selain berbagai rangkaian tersebut, akan ada acara penyembelihan hewan kurban dalam rangka merayakan Idul Adha 1443 Hijriah.
Seluruh persiapan acara melibatkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), OPD, masyarakat, dan para generasi muda. Selain sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Demak, kegiatan ini juga sebagai upaya pengenalan pada masyarakat dan anak-anak muda yang belum mengenal tradisi Grebeg Besar, dengan harapan agar mereka paham sejarah daerahnya. (Lingkar Network | Tammalia Amini – Koran Lingkar)