SEMARANG, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana melantik Agustyarsah menjadi Penjabat (Pj) Bupati Tegal dan Muhamad Hasan Chabibie sebagai Pj Bupati Kudus di Gedung Gradika Bhakti, Semarang, Rabu, 10 Januari 2024.
Agustyarsah menggantikan Umi Azizah yang masa tugasnya sebagai Bupati Tegal selesai pada 8 Januari 2024. Sementara itu, penunjukkan Muhamad Hasan Chabibie menggantikan Bergas Catursasi Penanggungan yang sudah bertugas sebagai Pj Bupati Kudus dalam tiga bulan terakhir. Penunjukkan keduanya langsung dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pada kesempatan itu, Nana mengatakan bahwa purna tugas maupun mutasi adalah suatu hal yang lumrah dalam sebuah birokrasi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi yang sudah diberikan,” kata Nana.
Kepada Pj Bupati Tegal dan Kudus yang baru saja dilantik, Nana berpesan agar segera beradaptasi dan mempelajari karakteristik wilayah masing-masing.
“Segera melakukan langkah-langkah tadi yang program prioritas dari pusat, seperti halnya pengentasan masalah kemiskinan, stunting, pengangguran, dan lainnya,” pesannya.
Selain itu, Nana juga meminta kepada dua Pj Bupati itu untuk mengawal kesuksesan pelaksanaan Pemilu 2024 di Jawa Tengah.
“Upaya-upaya pencegahan perlu terus dilakukan agar pelaksanaan pemilu di Jateng dapat berjalan dengan baik. Pemerintah dan stakeholder harus bekerja keras untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terprovokasi. Masyarakat diajak untuk selalu mengkonfirmasi ulang setiap informasi yang diterimanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie menyatakan siap menjalankan tugas dari pemerintah. Hasan juga berujar dengan berlatar belakang santri akan selalu mempertahankan apa saja kinerja-kinerja yang sudah baik.
“Jadi kita pasti akan pertahankan kinerja-kinerja yang sudah baik dan semaksimal mungkin memberikan inovasi-inovasi untuk Kudus yang lebih baik lagi,” ucapnya.
Ia berjanji akan memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Kretek sehingga bisa menghasilkan masyarakat yang berkualitas dan agamis.
“Basis saya selain santri juga dari pendidikan. Saya sangat yakin SDM menjadi modal utama dalam proses tata kelola apapun. Saya sangat yakin masyarakat Kudus sangat kental dengan dunia pendidikan, dunia santri, dunia kebudayaan, dan segala macam itu modal luar biasa untuk berkolaborasi demi kemajuan Kudus ke depan,” tuturnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)