KENDAL, Lingkarjateng.id – Sebuah bentuk keprihatinan atas maraknya oknum wartawan yang mengedepankan imbalan daripada produk jurnalistik membuat wartawan senior yang sekaligus sebagai Ketua Jurnalis Kendal (Jurnal) Slamet Priyatin melakukan aksi teatrikal.
Dalam aksi itu, Slamet dengan tidak berdaya menerima lembaran amplop sehingga membuat dirinya semakin tidak bisa berbuat apa-apa, sementara harusnya ada sebuah produk jurnalistik yang dihasilkan.
Dengan tangan terikat, Slamet menerima beberapa amplop yang diberikan kepadanya secara terus menerus. “Aksi itu adalah menggambarkan seorang jurnalis yang tidak berdaya karena secara bertubu-tubi diberikan imbalan dan dirinya tidak bisa menciptakan produk jurnalistik yang seharusnya dia buat,” ujar Slamet, Rabu (9/2).
Peringati HPN 2022, Jurnalis Kendal Gelar Lomba Gombalin Bupati Dico
Menurut Slamet Priyatin, saat ini banyak wartawan yang bisa dibeli oleh orang yang memiliki kekuasaan. “Banyaknya wartawan yang sudah dibeli penguasa mulai mengindahkan kode etik jurnalistik sehingga tidak berimbang,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, aksi ini untuk mengingatkan kembali bahwa jurnalis adalah profesi pembawa informasi. Kata Slamet, aksi tersebut sebagai bentuk keprihatinan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022.
Sementara Adevian, wartawan Kendal lainnya mengatakan, tiap tahun perkembangan jurnalis semakin pesat. Banyak wartawan yang mulai melenceng dan tidak berjalan sesuai aturan.
“Idealis memang perlu tetapi profesionalisme jurnalis harus dikedepankan. Karena jurnalis harusnya mengedukasi agar tidak menyebarkan hoaks,” ujar Adevian. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)