KENDAL, Lingkarjateng.id – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal mendorong para penangkar benih tumbuhan yang ada Kabupaten Kendal untuk lebih maju. Salah satu bentuk dukungan dari Dispertan Kendal yakni dengan memberikan pelatihan, sosialisasi, dan edukasi tentang teknik budi daya tanaman.
Kepala UPTD Perbenihan Pertanian pada Dispertan Kendal, Budi Heru Santoso, menyampaikan bahwa UPTD Perbenihan Pertanian saat ini telah memfasilitasi para penangkar benih yang ada di Kabupaten Kendal untuk melakukan sosialisasi edukasi tentang teknik budi daya tanaman.
“Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kami di UPTD pertanian itu diantaranya, mengadakan sosialisasi ke teman-teman penangkar benih,” ujarnya.
Budi menjelaskan bahwa sosialisasi yang diberikan kepada penangkar benih tanaman dilakukan sesuai kondisi wilayah. Sebab Kabupaten Kendal terbagi menjadi wilayah yakni wialyah bawah dan wilayah atas yang kebanyakan tanah berbukit.
“Jadi fasilitasi dari kami itu untuk di daerah Kendal bawah, biasanya kita sosialisasikan untuk tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai. Kemudian untuk yang wilayah atas karena hanya berbukit, kita fasilitasi kepada petani di situ berupa tanaman hortikultura dan juga perkebunan,” jelasnya.
Kepada calon penangkar benih yang baru memulai bidang ini, Budi menyarankan agar pada saat pembuatan atau penangkaran dilakukan dekat dengan sumber air dan akses jalan yang baik.
“Kalau dekat dengan sumber air, misalnya kemarau begini proses penyiraman ke benih sendiri tidak kurang, dan kalau untuk jalan sendiri itu juga dapat memudahkan saat pengiriman kompos, karena jika akses jalan susah otomatis ongkos yang akan dikeluarkan juga lebih banyak,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dispertan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, mengatakan bahwa para penangkar dapat mendatangi dinas atau UPTD untuk mendapatkan edukasi terkait penangkaran benih.
“Dengan begitu, jika penangkar benih jenis apapun kalau bisa memperbanyak benih itu kita jadi tidak perlu beli dari wilayah lain. Artinya perputaran ekonomi, ya, bisa dibilang dari Kendal kembali ke Kendal,” tuturnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)