SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan Kabupaten Wonogiri menjadi daerah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) tertinggi dengan 1.471 kasus per 16 Januari 2025.
“Kasus tertinggi saat ini ada di Wonogiri,” ucap Kepala Bidang Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Irna Kartika Wati, saat dihubungi melalui WhatsApp pada Jumat, 17 Januari 2025.
Irna mengatakan bahwa letak Wonogiri yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur diduga menjadi penyebab tingginya kasus PMK di kabupaten tersebut.
“Letaknya yang berbatasan dengan Jawa Timur, kemungkinan dari sana masuk ke pasar-pasar di Wonogiri. Walaupun saat ini pasar sudah ditutup, tapi ternaknya kan sudah pada masuk ke Jateng,” jelasnya.
“Jadi kalau sudah di pasar kan pasti dipegang-pegang, dan penularan paling besar itu di pasar, ” imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah saat ini mulai melakukan vaksinasi ternak untuk mencegah penularan PMK.
“Kalau yang sakit harus diobati,” ujarnya.
Lebih lanjut, Irna menyatakan bahwa pemerintah pusat telah mendistribusikan 40.000 dosis vaksin sejak 14 Januari 2025 lalu.
“Untuk di Jateng distribusi vaksin tertinggi berada di Kabupaten Blora, yang menerima sebanyak 5.600 dosis, di mana kemarin angka PMK tinggi juga, dan saat ini telah mencapai 533 kasus,” tuturnya.
Ia mengatakan bahwa kasus PMK di Jawa Tengah saat ini masih fluktuatif. Per 16 Januari 2025, pihaknya mencatat 6.584 kasus PMK yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
“Ternak yang sembuh ada 750 ekor, yang mati 367 ekor, yang disembelih 120 ekor,” terangnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)