GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Banyaknya truk bermuatan berat, tronton dan trailer di ruas Jalan Tegowanu-Purwodadi-Blora membuat para pengendara sepeda motor maupun mobil pribadi harus lebih berhati-hati saat melintas di jalan provinsi tersebut.
Dari pantauan jalan milik provinsi pada beberapa tahun terakhir ini banyak truk bermuatan berat yang melintas, sehingga suasana kepadatan arus lalu lintas di jalan tersebut mirip Jalur Pantura, terlebih pada sore maupun pagi hari.
“Dulu jarang truk-truk besar lewat jalan ini, tapi sudah beberapa tahun ini banyak truk berat yang melewati jalan ini. Sehingga waktu tempuh untuk berangkat kerja dan pulang kerja saya lama, karena lebih hati-hati,” ujar Saiful, salah satu warga Purwodadi.
Bupati Grobogan Tinjau Lokasi Banjir Cingkrong
Sementara Bupati Grobogan Sri Sumarni baru-baru ini menyampaikan, bahwa pihaknya saat ini tengah mengusulkan Jalan Provinsi Ruas Semarang-Gubug-Godong-Purwodadi-Wirosari-Blora menjadi Jalan Nasional. Hal ini disampaikan saat beraudiensi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR di Semarang waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Grobogan mengajukan permohonan jalan tersebut dapat ditingkatkan kapasitasnya atau jika memungkinkan dirubah status dan fungsinya menjadi Jalan Nasional. Hal inilah yang menjadi dasar beberapa pertimbangan.
Pertimbangan antara lain yakni, ruas jalan tersebut sebagai jalur tengah alternatif Semarang-Surabaya. Kemudian, banyak kendaraan angkutan barang yang over dimension dan over load (ODOL). Selanjutnya, jalan rusak walaupun sudah diupayakan perbaikan oleh provinsi. Dan saat ini kondisi jalan semakin padat serta kecelakaan lalin di jalan ini cenderung meningkat.
Bupati Grobogan Salurkan 1.322 Paket Sembako
Selain itu, sebagai bagian dari aglomerasi KSN Kedungsepur, Grobogan satu-satunya daerah yang tidak dilalui Jalan Nasional, apalagi Jalan Tol. Kemudian kapasitas jalan tersebut sebagai Jalan Provinsi dengan kelas III tidak lagi layak.
Lebih-lebih saat ini Grobogan telah didukung banyaknya industri besar, seperti PT. Semen Grobogan, PT. Apparel, PT Japfa, PT. Malindo, PT. Pungkook dan beberapa perusahaan besar lainya. Lebih-lebih dengan RT atau RW yang baru akan lebih responsif terhadap peluang investasi.
“Sekaligus dalam rangka mendukung konektivitas antar wilayah, pertumbuhan investasi kawasan dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah bagian timur,” jelasnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)