GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Jembatan penghubung antara Desa Sidorejo dan Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, nyaris ambruk. Kondisi tersebut disebabkan tiang penyangga yang mengalami kemiringan parah dan hampir roboh.
Kepala Desa Jatiharjo, Eko Agus Prasetyo, menjelaskan bahwa kerusakan jembatan mulai terlihat sejak empat tahun lalu. Awalnya, satu tiang paling barat yang miring, kemudian diikuti dua tiang lainnya.
Kondisi tersebut membuat lantai jembatan sepanjang 100 meter dengan lebar 2,5 meter itu menjadi melengkung dan membahayakan pengguna jalan. Akibatnya, kendaraan roda empat sudah tidak diperbolehkan melintas.
“Sekarang mobil sudah tidak bisa lewat. Hanya roda dua saja, itu pun harus hati-hati karena permukaan jembatan bergelombang. Kalau dilihat dari samping, tiangnya sudah sangat miring,” ungkap Eko pada Jumat, 20 Mei 2025.
Ia menjelaskan bahwa status jembatan tersebut saat ini masih menjadi kewenangan pemerintah desa setempat karena roses pengalihan aset ke pemerintah kabupaten belum disetujui.
Menurutnya, jika perbaikan harus menggunakan dana desa (DD), maka akan memakan anggaran yang sangat besar.
Oleh karena itu, Eko berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan memberi perhatian untuk memperbaiki jembatan tersebut.
“Kami berharap ada bantuan dari BPBD maupun Dinas PUPR,” tambah Eko.
Warga Desa Sidorejo, Hendrik, mengaku selalu cemas saat melintasi jembatan tersebut dengan sepeda motor.
“Mau tidak mau lewat area itu, tapi harus pelan-pelan karena takut roboh,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika menggunakan mobil, warga harus memutar sejauh 12 kilometer melalui Tuko dan Panunggalan untuk menuju Desa Sendang Coyo.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Grobogan, Erry Subagyo, mengatakan bahwa sebagai solusi jangka panjang, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR telah membangun jembatan gantung di sisi selatan, sekitar 1 kilometer dari lokasi jembatan lama.
Jembatan baru itu memiliki panjang 80 meter dan lebar 2 meter, dan direncanakan akan dibuka tahun ini untuk kendaraan roda dua.
“Progres pembangunannya sudah 100 persen. Jembatan ini memang ditujukan untuk akses roda dua,” ujar Ery.
Jurnalis: Ahmad Abror
Editor: Rosyid