Boyong Grobog, Lestarikan Tradisi Kabupaten Grobogan

Boyong Grobog

PROSESI: Bupati Grobogan Sri Sumarni didampingi Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto, bersama rombongan parjurit pembawa Grobog, di Pendopo Kabupaten Grobogan. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Grobogan yang ke-296 dilakukan sangat sederhana, karena masih dalam suasana pandemi Covid-19. Seperti pelaksanaan acara Boyong Grobogan, Kamis (3/2).

Dimana, pada tahun sebelumnya Grobog dari Kantor Kelurahan/ Kecamatan Grobogan diboyong ke Pendopo Kabupaten Grobogan, atau wilayah di Kecamatan Purwodadi, dengan iring-iringan pejabat dan di saksikan warga sekitar. Sementara, pada tahun ini yang boyong grobog dilakukan sangat sederhana.

Pemberangkatan  rombongan dari  kelurahan Grobogan menuju Pendopo Kabupaten Grobogan beberapa mobil saja. Grobog yang berisi pusaka dibawa menggunakan mobil tertutup. Setelah sampai di Pendopo Kabupaten Grobogan, grobog tersebut disambut dengan acara selamatan.

Petani Desa Laban Kendal Gelar Tradisi Tingkepan Pari sebagai Rasa Syukur

Prosesi acara, Bupati Grobogan Sri Sumarni, menyerahkan grobog dan pusaka kepada Sekda  Grobogan, kemudian asisten untuk disimpan. Selanjutnya, seusai acara tersebut dilakukan doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Grobogan. Acara Boyong Grobog merupakan tradisi/budaya Kabupaten setempat, yang dilakukan setiap tahunnya.

“Tradisi Boyong Grobog tiap tahun ada, dan ini yang ke 296. Semoga Kabupaten Grobogan, saya dan Pak Wakil Bupati dapat melanjutkan pembangunan dan bisa meneruskan.  Dan Kabupaten Grobogan masyarakatnya sejahtera, berdaya saing, beriman dan berbudaya, dan gemah ripah loh jinawi,” harap Bupati Grobogan Sri Sumarni. Kamis (3/3).

Sri Sumarni berharap, dengan momen serangkaian peringatan Hari Jadi Grobogan, diantaranya dengan pelaksanaan tradisi boyong Grobog masyarakat Grobogan mengetahui sejarah kabupaten tersebut. Ia juga berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. “Saya berdoa semoga Covid-19, cepat berakhir dan perekonomian bangkit kembali. Yang diboyong tadi, ada pusaka alat jaman dulu,” harapnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version