GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Grobogan belum mengetahui pemanfaatan lahan pasar Glendoh yang lama tepatnya yang berada di Jalan R Suprapto, Purwodadi. Hal itu, diungkapkan langsung oleh Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan pada Minggu, 14 Juli 2024.
Sementara itu, proses pemindahan pedagang pasar Glendoh yang lama menuju pasar Glendoh baru yang berada di Jalan Gajah Mada Purwodadi masih menunggu penyerahan dari kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Nantinya, sambung ria yang akrab dipanggil Danis itu, pasca perpindahan pedagang pasar Glendoh lama ke pasar Glendoh yang baru pihaknya akan menyerahkan lahan pasar Glendoh lama ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan.
“Diserahkan kembali ke Pemkab, nantinya akan dirobohkan atau dibuat apa itu Pemkab yang mengatur (kebijakan Pemkab, red),” katanya.
Ia menjelaskan bahwa aset pasar Glendoh yang lama saat ini berada di Disperindag. Namun, kebijakan Pemkab untuk pengelolaan lahan pasca perpindahan pedagang pihaknya belum mengetahui. Namun, ia mengatakan sesuai rencana yang akan dilakukan pasar lama akan diberi pagar keliling sehingga aktivitas jual-beli benar-benar tidak ada di pasar lama.
“Nantinya di keliling pasar lama itu akan dipasang pagar pembatas. Sehingga, pasar itu benar-benar sudah tidak dipakai lagi (berjualan, red),” tutur Danis.
Saat ini pasar Glendoh yang lama telah menampung pedagang sekitar 200 pedagang yang nantinya akan berpindah ke pasar yang baru. “Ratusan pedagang itu termasuk pedagang yang tidak memiliki tempat atau kios,” tuturnya.
Dalam hal ini, proses mekanisme perpindahan pedagang masih digodok oleh Disperindag dan para pedagang pasar sehingga dapat mencapai kesepakatan bersama. “Hak dan kewajibannya juga kita atur sedemikian rupa,” katanya.
Danis mengatakan bahwa saat ini Pemkab Grobogan melalui Disperindag, selalu berupaya melakukan komunikasi intens kepada para pedagang pasar Glendoh agar tidak terjadi miss komunikasi. Menurutnya, di tempat yang baru pasar Glendoh akan menjadi pasar modern
“Nanti ada pengolah limbahnya, dari paguyuban (Pedagang pasar) juga memunculkan koperasi, sehingga dinamika kerja sama pedagang dengan Pemkab nampak di pasar Glendoh,” jelasnya.
“Niat baiknya sudah kita tampung semua, tinggal nanti pelaksanaannya. Mudah-mudahan orangnya masih ada semua,” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, pasar Glendoh yang baru dibangun dengan suntikan dana dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dengan anggaran Rp 24,4 miliar. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)