DEMAK, Lingkarjateng.id – Berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sebelah Utara, Demak memiliki hasil komoditi laut yang melimpah. Namun, gelombang tinggi beberapa minggu terakhir berdampak terhadap pasokan ikan di Kabupaten Demak yang berkurang.
Para nelayan berhenti melaut karena pertimbangan keselamatan. Kapal-kapal yang biasanya bersandar di dermaga pelabuhan, sementara waktu ditambatkan di tepian sungai.
Sebagai upaya menghadapi musim gelombang tinggi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak Mohamad Fathkurokhman mengatakan, bahwa pihaknya mencoba untuk memberikan bekal. Di antaranya dengan melakukan perbaikan-perbaikan kebutuhan melaut, seperti jala, jaring, mesin kapal, dan sebagainya.
Petani di Demak Keluhkan Sulitnya Mendapat Pupuk Bersubsidi
“Ada pelatihan juga, sebagai alternatif libur melaut. Yaitu usaha-usaha lain untuk menambah income mereka,” katanya, Senin (17/1).
Ia menambahkan, pihaknya melalui Bidang Pengolahan dan Pemasaran melakukan pelatihan terutama ibu-ibu untuk membantu menopang kebutuhan keluarga. Sedangkan untuk kesejahteraan nelayan, pihaknya membantu dengan sarana dan prasarana, bisa berupa perahu, mesin perahu, jaring dan alat-alat yang dibutuhkan lainnya sesuai dengan proposal yang diajukan.
“Seperti tahun 2021, kami fasilitasi penyaluran bantuan bahan bakar. Dari Pemprov melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah sebanyak 575 nelayan, masing-masing memperoleh 200 liter,” imbuhnya.
Di samping itu, pihaknya berupaya, membantu para nelayan untuk mendapatkan asuransi nelayan. Sehingga kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat melaut, bisa mendapat bantuan dari asuransi. Selain juga memberi informasi terkait kebutuhan nelayan di Kabupaten Demak kepada Dinas Provinsi maupun ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). (Lingkar Network | M. Elang Ade Iswara – Koran Lingkar)