DEMAK, Lingkarjateng.id – Jalur Pantura Demak-Kudus tepatnya di wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, belum genap sebulan pulih usai terendam banjir pada bulan Februari 2024 lalu.
Kini pada Minggu, 17 Maret 2024 kembali mengalami kebanjiran akibat tanggul di Norowito, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak kembali jebol sehingga mengakibatkan arus lalu lintas di jalur tersebut lumpuh total.
Kasatlantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani dalam video resminya menyampaikan bahwa, arus lalu lintas dari Semarang-Kudus dialihkan ke jalur alternatif melalui simpang tiga trengguli.
“Kami lakukan pengalihan arus dari Semarang-Kudus. Kami alihkan kembali menuju Mijen-Welahan- Jepara- Kudus. Mengingat adanya genangan air di genangan KM 44,200 sampai dengan KM 45 akibat jebolnya kembali tanggul Sungai Wulan,” kata Kasatlantas dalam videi resminya yang diterima Lingkar, pada Minggu, 17 Maret 2024.
Kasatlantas juga mengimbau pengendara untuk menghindari jalur Pantura tersebut, lantaran saat ini sedang mengalami lumpuh total imbas banjir.
“Kami mengimbau kiranya masyarakat agar menghindari jalur tersebut dan mengakses jalur alternatif atau menunda perjalanan terlebih dahulu,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu warga setempat, Suarifuddin mengungkapkan bahwa, pada Sabtu, 16 Maret 2024 sekitar pukul 17.00 WIB air sudah memasuki jalan Pantura di Kecamatan Karanganyar. Kendati demikian, kondisi arus lalu lintas masih aman dan masih bisa dilalui kendaraan.
“Air mulai masuk ke Pantura sekitar pukul 17.00 WIB sebelum Tanggul Norowito jebol, dan itu karena efek tanggul sungai Jeratun di Ngemplik Wetan jebol. Kemudian diperparah lagi dengan jebolnya tanggul di Norowito, jadilah seperti itu,” kata Suarifuddin.
Tanggul Sungai Wulan di Norowito jebol sekitar pukul 02.00 WIB. Tak butuh waktu lama, air dengan cepat menggenangi wilayah Pantura Karanganyar sekaligus permukiman warga.
“Jam 15.00 WIB air sudah menggenangi jalan pantura dan menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total karena arusnya makin deras,” ujarnya.
Pada tanggal 8 Februari 2024 lalu, jalur Pantura Demak-Kudus juga lumpuh dan mengalami kemacetan sepanjang 5 Kilometer (Km) akibat banjir menggenangi wilayah Karanganyar.
Ketinggian air mencapai 1-2 meter hingga mengakibatkan kemacetan panjang di jalur Pantura Demak-Kudus. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)