SALATIGA, Lingkarjateng.id – Perhelatan pemilihan umum (pemilu) membawa multi efek bagi masyarakat. Hal ini setidaknya dirasakan pedagang kebutuhan pokok. Omzet penjualan pedagang sembako, daging ayam, telur dan lainnya naik seiring banyaknya permintaan semasa Pemilu 2024.
Seorang pedagang sembako di Pasar Raya Salatiga, Sumarliah (52), menuturkan bahwa permintaan beras, gula pasir, kopi, teh, rokok meningkat. Sebab sebelum hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024, banyak kegiatan yang diselenggarakan para peserta pemilu.
“Selama proses pemilu, terlebih saat memasuki masa kampanye, permintaan sembako naik. Itu jadi berkah bagi pedagang,” kata Sumarliah, Jumat, 23 Februari 2024.
Selain bahan-bahan pokok, menurut Sumarliah, permintaan air mineral kemasan hingga makanan ringan juga naik sebab setiap kegiatan yang digelar peserta pemilu selalu memberikan suguhan makanan ringan.
“Kira-kira peningkatan permintaannya lebih dari 50 persen,” ujarnya.
Hal senada juga dirasakan pedagang daging ayam di Pasar Raya Salatiga. Agung (36) mengaku omzet penjualan daging ayam rata-rata mencapai sekitar 50 pesren selama masa-masa sebelum pemungutan suara.
“Selama pemilu banyak acara pengumpulan warga (massa) dan menyuguhkan makan besar. Rata-rata lauknya telur dan ayam sehingga omzet penjualan naik,” jelasnya.
Agung berpendapat, proses pelaksanaan Pemilu 2024 turut mendongkrak pergerakan ekonomi masyarakat. Tidak hanya pedagang, masyarakat secara umum juga merasakan multi efeknya.
“Sudah bukan rahasia lagi, menjelang coblosan ada bagi-bagi amplop. Entah baik atau buruk, itu bagian dari proses pelaksanaan pesta demokrasi dewasa ini,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit memprediksikan perputaran uang di Salatiga saat Pemilu 2024 mencapai lebih dari Rp50 miliar. Uang sebanyak itu, untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemilu hingga kebutuhan masyarakat.
“Coba kita hitung. Anggaran yang dikeluarkan KPU berapa, Bawaslu berapa. Para caleg (calon legislator) juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam proses pencalonannya,” terang Dance.
Tingginya perputaran uang pada masa pemilu, menuurt Dance, memiliki multi efek bagi masyarakat. Perdagangan dan industri menjadi bertambah ramai.
“Tentunya ada multi efeknya pada masyarakat,” ujarnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)