JAKARTA, Lingkarjateng.id – Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) PDI Perjuangan yang ke 49, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengaku, cukup lama ia melakukan perenungan diri. Mantan Presiden ke-5 RI itu pun lantas berdialektika dengan masa depan.
“Dalam perenungan itu, saya merasakan, betapa rekam jejak sejarah PDI Perjuangan begitu diwarnai oleh semangat pantang menyerah. Suatu semangat bagaikan api nan kunjung padam, suatu energi yang digerakkan oleh daya imajinasi dan cita-cita masa depan bangsa yang hingga saat ini terus kita perjuangkan,” papar Megawati, dikutip dari pidatonya pada puncak peringatan HUT ke-49 PDIP, Senin (10/1).
Sejarah PDI Perjuangan sendiri, lanjut Megawati, dimulai dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Presiden Pertama sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, Bung Karno.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto: Pertahankan Presidential Threshold
“Ketika Bapak Saya, Bung Karno mendirikan PNI pada tanggal 4 Juli 1927, beliau mengambil spirit para pejuang pembebas bangsa. Para pejuang tersebut meyakini bahwa Indonesia hanya bisa merdeka, apabila dibangkitkan rasa percaya pada kekuatan sendiri. Kekuatan inilah yang dibangkitkan oleh PNI sebagai Partai Pelopor,” urainya.
Lebih lanjut, sebagai salah satu partai besar di Indonesia, Megawati juga tak lupa mengajak segenap kader PDIP untuk mantap menatap Pemilu tahun 2024.
“Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang dilaksanakan untuk kedua kalinya secara serentak harus dipastikan keberhasilannya. Begitu banyak kerawanan politik, bahkan jatuh bangunnya suatu bangsa, akibat ketidakmampuan mencari solusi atas konflik. Pemilu 2024 harus dipastikan berjalan demokratis, jujur, dan adil, yang memungkinkan terjadinya pergantian kekuasaan secara terlembaga, aman, dan damai,” urainya.
Sebagai Partai Politik yang telah kenyang dengan asam-garam politik, tambahnya, Megawati mengajak para kader partai untuk mem-perhebat tanggung jawab bagi masa depan bangsa dan negara. Putri Bapak Proklamator itu menegaskan, sudah menjadi tugas sejarah PDI Perjuangan untuk meletakkan fondasi yang kokoh bagi perjalanan bangsa.
“Kita gelorakan kehidupan perekonomian rakyat yang percaya pada kekuatan sendiri. Kita rawat negeri yang elok ini dengan penuh rasa cinta, dengan menggali seluruh nilai-nilai spiritualitas juang yang melekat dalam dirinya. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Terus bangun jiwa dan badannya untuk Indonesia Raya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)