BATANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang menyiapkan anggaran sebesar Rp 4 miliar dan menerbitkan surat edaran untuk seluruh desa agar menanam tanaman pangan cepat panen sebagai upaya mengendalikan inflasi di daerah.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan bahwa, pihaknya akan bekerja sama dengan Polres dan Kodim serta stakeholder lainnya untuk bersama-sama mengendalikan inflasi.
“Kami siapkan 2 persen atau Rp 4 miliar dari dana alokasi umum (DAU) untuk pengendalian inflasi guna mensubsidi bahan bakar minyak bagi sopir, bantuan sembako nelayan, dan padat karya,” kata Pj Bupati Batang pada Selasa, 29 November 2022.
Ia mengatakan, surat edaran untuk menanam tanaman cepat panen bisa dilaksanakan di pekarangan warga atau di polibag.
Bagi warga yang tidak bisa membeli bibit, kata dia, Pemkab Batang melalui Dinas Pertanian akan memberikan bantuan bibit tanaman pangan cepat panen.
Pj Bupati Batang juga mengatakan bahwa, harga kebutuhan pangan masyarakat di pasaran masih relatif stabil, karena baik pasokan maupun distribusi masih aman dan lancar.
“Harga kebutuhan pangan masih relatif stabil, jika pun ada kenaikan masih dalam batas wajar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang, Subiyanto mengatakan bahwa, harga kebutuhan pangan masih stabil. Ia juga berharap bahwa harga tersebut akan tetap stabil hingga akhir tahun 2022.
Harga sejumlah kebutuhan pokok yang masih stabil yaitu beras premium Rp 12 ribu per kilogram, beras medium Rp 10 ribu per kilogram, gula pasir Rp 13 ribu per kilogram, dan daging sapi Rp 126 ribu per kilogram. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)