Siap-Siap! Tradisi Dandangan Kudus Bakal Dibuka Sore Ini

Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Mutrikah. (Nisa Hafizhotus S/Lingkarjateng.id)

Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Mutrikah. (Nisa Hafizhotus S/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Kirab budaya yang biasanya menjadi pembuka tradisi Dandangan di Kabupaten Kudus bakal ditiadakan untuk tahun ini. Pembukaan tradisi dandangan akan digelar sederhana di halaman Kantor Bupati Kudus pada Sabtu, 11 Maret 2023 jam 17.00 WIB.

Sebagai gantinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus bakal memeriahkan acara penutupan Dandangan atau pada saat H-1 bulan Ramadan dengan menggelar Upacara Adat Dandangan dalam Tradisi Blandrangan.

Untuk diketahui, Blandrangan adalah tradisi menabuh bedug di Menara Kudus sebagai penanda dimulainya bulan Ramadan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah, menjelaskan bahwa Upacara Adat Dandangan ini menyesuaikan dengan ketentuan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Mengingat, tradisi Dandangan sudah ditetapkan sebagai WBTB oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Tradisi Dandangan Kudus Dinanti Warga, Pelaku UMKM Rebutan Lapak Dagang

“Karena Dandangan ini sudah terdaftar sebagai WBTB, jadi tradisi budayanya kami sesuaikan dengan ketentuan yang ada,” ujarnya.

Ia menerangkan bahwa pelaksanaan Upacara Adat Dandangan itu dilakukan mulai dari Taman Menara dengan diisi berbagai penampilan budaya. Lalu dilanjutkan seluruh masyarakat menuju ke Menara Kudus untuk menyaksikan tradisi tabuh bedug Blandrangan seperti biasanya.

“Kami adakan Upacara Adat Dandangan di Taman Menara, nanti dilanjutkan tradisi tabuh bedug Blandrangan di Menara Kudus seperti tahun 2022 kemarin,” ujarnya.

Ramaikan Tradisi Dandangan, Pemkab Kudus Bakal Buka Pasar Malam di Alun-Alun

Selain memeriahkan Tradisi Blandrangan, Disbudpar Kabupaten Kudus juga akan mengadakan wisata edukasi selama tradisi Dandangan berlangsung. Wisata edukasi ini akan digelar di Taman Menara Kudus.

“Nantinya wisata edukasi itu akan diisi berbagai kegiatan seperti edukasi menulis kaligrafi, edukasi kopi, edukasi membuat kue, membuat kerajinan kriya sampai menganyam bambu,” paparnya.

Mutrikah berharap dengan adanya wisata edukasi ini masyarakat tidak hanya menyaksikan tradisi Dandangan saja. Melainkan bisa belajar mengenai wisata apa saja yang ada di Kota Kretek.

“Harapan kami masyarakat yang datang, ya, berwisata. Jadi tidak hanya bisa melihat tradisi Dandangan, tapi juga bisa ikut berbagai kegiatan wisata edukasi yang kami gelar,” tandasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus – Koran Lingkar)

Exit mobile version