PATI, Lingkarjateng.id – Sepinya pengunjung di area Bumi Perkemahan (Buper) Regaloh yang berada di Desa Regaloh, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati dalam beberapa tahun terakhir membuat pihak Perhutani sebagai pengelola membuka keran investor.
Pasalnya, pada era 2010-an kawasan ini menjadi salah satu objek wisata favorit bagi masyarakat Pati. Guna membangkitkan kembali geliat pariwisata di Buper Regaloh, kerja sama dengan pihak swasta sangat diperlukan.
Kepala Perhutani Pati, Arif Fitri Saputra melalui sekretarisnya Joko Wahono mengatakan, sejauh ini baru ada satu investor.
“Saat ini investor baru satu saya lupa namanya, koperasi kayaknya. Investor kami buka untuk kerja sama agar bermanfaat bagi masyarakat,” kata Joko, baru-baru ini.
Meskipun saat ini Buper Regaloh terkesan vakum, Joko membantah hal tersebut. Sepinya kawasan ini menurutnya dikarenakan tidak adanya minat dari masyarakat untuk berkunjung. Sehingga investasi dari perusahaan pun sangat diperlukkan untuk membangkitkan kembali Buper Regaloh.
“Itu bukan vakum, tapi karena tidak ada yang sewa. Kalau ada yang sewa ya boleh-boleh saja. Kita mencari investor, siapapun yang ingin ikut membangun Regaloh kita terbuka,” imbuhnya.
Selain membuka kesempatan bagi para investor. Pihaknya juga akan bekerja sama lagi dengan guru-guru se-Kabupaten Pati. Mengingat Buper Regaloh dulunya sering digunakan sebagai tempat berkemah bagi anak-anak sekolah.
Untuk menambah daya tarik masyarakat, pihaknya juga telah menanam sebanyak 163 pohon durian di sekeliling area perkemahan. Ke depan, diharapkan pohon durian ini mampu menambah daya tarik wisata berbasis agroforestry sebagai edukasi bagi anak-anak.
“Saat ini kita baru menanam durian, jumlahnya sekitar 163 kita tanam di pinggir karena yang tengah area perkemahan. Harapannya bisa bermanfaat bagi masyarakat dan perusahaan (investor),” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)