PATI, Lingkarjateng.id – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan ‘Aisyiyah (PCA) Pati Kota, Kabupaten Pati, Jawa Tengah menyelenggarakan Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Aula SMP Muhammadiyah 1 Pati, pada Rabu, 19 Juli 2023.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pati M. Lukman mengatakan bahwa Musycab merupakan bagian dari program konsolidasi PDM Pati yaitu menyelenggarakan Musycab di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Pati.
“Ini merupakan bagian program konsolidasi PDM Pati, dengan agenda mengevaluasi kegiatan setahun yang lalu. Juga program untuk lima tahun yang akan datang, yang nanti di-breakdown menjadi program-program tahunan. Kemudian yang selanjutnya juga terjadi proses pemilihan pimpinan baru,” jelasnya.
Dengan terlaksananya Musycab tersebut, Lukman berharap agar ke depan pimpinan cabang Muhammadiyah di semua Kabupaten Pati, bisa melakukan evaluasi dan mengalami kemajuan program yang lebih update sesuai dengan dinamika yang ada di Kabupaten Pati.
Hal senada juga dikemukakan oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Tjahjani Hasana yang juga merupakan Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Pati Kota periode 2015-2022. Menurutnya, banyak hal yang harus ditingkatkan dari kepengurusan lama ke kepengurusan baru.
“Yang harus ditingkatkan memang di mana-mana adalah masalah pengkaderan. Dan ini sebelum Musycab sudah saya arahkan, utamanya guru-guru memang aset kita sebagai kader, harus ikut kegiatan di Aisyiyah maupun di Ranting, sehingga pengkaderan nanti jalan,” ujarnya.
Ia mengatakan saat ini di Nasyiatul Aisyiyah (NA) yang merupakan organisasi otonom untuk remaja putri Muhammadiyah, belum ada kegiatan. Karena itu, ia meminta agar diaktifkan terutama diaktifkan untuk ikut kegiatan di Aisyiyah sebagai kader kintilan (kader ikutan, red).
“Jadinya nanti kalau dia sudah masuk usia Aisyiyah, dia sudah siap untuk jadi kader Aisyiyah,” tambahnya.
Tak lupa selaku Ketua PDA Pati, Tjahjani berpesan, semoga di periode PCA Pati Kota yang baru, hal-hal yang sudah ia sampaikan mulai dari pengkaderan, menggandeng NA, hingga majelis-majelis yang kemarin kurang aktif, bisa berjalan lancar sembari memaksimalkan pengurus-pengurus yang aktif.
“Juga yang kemarin disampaikan oleh PJ Bupati tentang stunting dan perkawinan bocah, harus sampai ke grass root. Mulai dari PCA hingga ke ranting-ranting melalui pengajian-pengajian, bahkan mungkin kerja sama dengan ibu-ibu PKK di sekitar, agar terwujud aksi nyata,” pesannya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)