KENDAL, Lingkarjateng.id – Modus penyebaran rokok ilegal kian beragam, salah satunya menggunakan jasa titipan paket. Selain itu, untuk mengelabui petugas Bea dan Cukai, distributor rokok ilegal juga menggunakan bis dan truk yang dicampur dengan barang lainnya.
Kepala Seksi Perbendaharaan Kantor Bea dan Cukai Semarang, Tri Hanggono Nugroho menjelaskan, beragam modus untuk memuluskan jual beli ini rokok ilegal seiring semakin pintarnya distributor rokok ilegal. Bahkan belum lama ini, rokok tanpa cukai telah dikirim bersama dengan barang-barang rumah tangga saat pindahan rumah.
“Saat ini beragam cara untuk distribusi rokok ilegal dan kami selalu mengimbangi dan mencari informasi terkini cara distribusi mereka,” ujar Hanggono dalam Talk show Sosialisasi Cukai Tembakau yang digelar pada Rabu (29/06) di Kantor Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kendal Ahmad Suyuti turut menyoroti soal fungsi pengawasan dan penganggarannya. Metode sosialisasi merupakan cara efektif untuk memberikan edukasi kepada masyarakat soal rokok ilegal.
“Sesuai fungsi kami dalam hal pengawasan, maka perlu sekali adanya sosialisasi secara terus-menerus. Talk show seperti sekarang dan juga bentuk sosialisasi lain dengan media sosial maupun spanduk dan lain sebagainya masih efektif,” ujar Ahmad Suyuti.
Untuk itu, Pemkab Kendal menggandeng Lingkar TV sebagai media partner, guna menekan penyebaran rokok ilegal. Dalam talk show bersama Lingkar TV, selain memberikan edukasi bahaya rokok ilegal, juga disosialisasikan mengenai UU Cukai dan kemudahan perizinan yang diberikan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran rokok ilegal.
Sementara itu, guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian tembakau, Pemkab Kendal membuat kesepakatan dengan pabrikan rokok. Jika kualitas bagus, maka rokok-rokok mereka akan dibeli perusahaan besar sebagai upaya untuk mengurangi produksi rokok ilegal.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Gunadi menjelaskan, upaya pemberantasan selain dengan melakukan kemitraan petani dan pabrikan, juga akan dilakukan dengan menambah jumlah warga yang menanam tembakau.
Pasalnya, karena hasil panen yang stagnan menjadikan lahan tembakau banyak berkurang sehingga diganti dengan komoditas lain.
“Kerja sama antara petani tembakau dan pabrikan rokok salah satu cara menggempur rokok ilegal,” ujar Gunadi. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)