KENDAL, Lingkarjateng.id – Grup Singo Barong Budoyo Nakulo Mudho (BNM) Desa Purwokerto, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal memanfaatkan momen 1 Suro untuk launching atau pentas perdana. Grup kesenian tradisional yang beranggotakan 50 orang ini, pentas di Lapangan Desa Purwokerto pada Sabtu, 30 Juli 2022.
Solikin, pembina grup mengatakan bahwa Grup Singo Barong ini lebih banyak merekrut anak-anak muda mulai dari SD dan SMP karena tujuannya untuk melestarikan budaya tradisional. Selain itu, Grup Singo Barong menyajikan permainan tari barong, jaran kepang, burok dan dawangan. Momen 1 Suro yang bersamaan dengan acara Sedekah Bumi ini untuk bangkit kembali, setelah beberapa tahun vakum karena keterbatasan peralatan.
Dengan support dari pihak desa, Grup Singo Barong Budoyo Nakulo Mudho bisa tampil di acara Sedekah Bumi Desa Purwokerto.
“Kami munculkan lagi grup yang lama, yang tujuan ke depan untuk mengarahkan generasi muda terutama anak-anak SD sama SMP,” ujar Solikin.
Sementara itu, Munaroh, selaku ketua penyelenggara, yang juga anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sangat mendukung dengan bangkitnya Grup Singo Barong Budoyo Nakulo Mudho karena untuk melestarikan budaya Jawa. Apalagi, sebagian besar anggotanya anak-anak muda, sehingga kesenian tradisional akan tetap lestari.
“Ini ‘kan salah satu budaya yang ada di Indonesia, tentunya karena para pemainnya juga dari anak-anak, maka ke depannya supaya kebudayaan jangan sampai hilang,” harapnya.
Sementara Muhammad Setiawan, yang masih duduk di SMP mengaku senang dengan kesenian tradisional seperti barongan dan kuda lumping. Dia mengatakan, sudah ikut Grup kesenian barongan sejak masih SD.
“Saya ikut Grup sejak SD, karena senang,” ujar Setiawan. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)