DEMAK, Lingkarjateng.id – Dari 513 madrasah di Kabupaten Demak, 37 madrasah sudah menerapkan kurikulum merdeka. Madrasah tersebut terdiri dari 11 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 13 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 13 Madrasah Aliyah (MA).
Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Demak, Abdul Rohim, mengatakan bahwa penerapan kurikulum merdeka di Demak masih belum merata karena masih dalam tahap penyesuaian.
“Untuk di madrasah tahun 2022-2023, di beberapa madrasah sudah jalan namun masih bersifat pilot,” katanya.
Rohim menyampaikan bahwa Kemenag Demak menargetkan kurikulum merdeka bisa diterapkan menyeluruh pada tahun ajaran 2024-2025.
“Ini baru digencarkan Kemenag tahun kemarin, karena belum ada pelatihan. Kemungkinan nanti tahun ajaran 2023-2024 nanti, target 50 persen sudah mengikuti kurikulum merdeka. 2024-2025 sudah memberlakukan kurikulum merdeka,” ungkapnya.
Menurutnya, beberapa madrasah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka belum ada kendala yang ditemui, hanya butuh penyesuaian saja.
“Selama ini tidak ada kendala, karena serba baru, lebih fleksibel merdeka. Karena guru kami juga baru mendapatkan kurikulum 2013, ada pergantian harus ada adaptasi,” jelasnya.
Ia meminta kepada seluruh madrasah yang belum menerapkan kurikulum merdeka untuk segera melakukan sosialisasi.
“Perlu sosialisasi kepada madrasah terutama ketika PPDB ataupun lulusan harus menyampaikan kurikulum merdeka,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)