KENDAL, Lingkarjateng.id – Untuk mencegah terjadinya luapan sungai yang mengakibatkan banjir di sepanjang aliran Sungai Kendal, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (PUSDATARU) Provinsi Jawa Tengah melakukan pengerukan sungai. Hal tersebut dilakukan karena wilayah itu memang sudah menjadi langganan banjir.
Koordinator Kelompok Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Bodri, Nur Kholis saat ditemui di kantornya mengatakan, untuk mencegah agar Sungai Kendal tidak meluap ke rumah warga, pihaknya secara rutin melakukan pengerukan sungai. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi lumpur yang menyebabkan dangkalnya aliran sungai.
“Pekerjaan di Kali (Sungai, red) Kendal itu merupakan pekerjaan rutinitas tahunan. Melalui normalisasi Sungai Kendal bertujuan untuk menghindari dampak banjir,” ucapnya.
Namun demikian, lanjut Nur Kholis, untuk melakukan pekerjaan pengerukan di sungai tersebut terdapat beberapa kendala. Salah satunya adalah banyaknya bangunan di kanan kiri sungai, sehingga alat berat tidak bisa asal keruk, karena dampaknya bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan yang sudah ada.
“Kendala kami dalam pengerukan di antaranya banyak bangunan di tepi sungai dan banyaknya jembatan sehingga alat berat kami tidak bisa bekerja secara maksimal,” ungkapnya.
Untuk mencegah banjir, Nur Kholis meminta kesadaran masyarakat untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah, salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah di sungai. Karena apabila sampah dari warga dibuang ke sungai, maka aliran air sungai menjadi mampet, sehingga dapat menyebabkan banjir.
Koyimah (53), warga Ngilir RT 06 RW 02 Kelurahan Ngilir, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal yang rumahnya berdekatan dengan Sungai Kendal mengatakan bahwa setiap tahun wilayahnya menjadi langganan banjir akibat luapan sungai tersebut. Bahkan saat musim hujan, rumahnya bisa tergenang hingga setinggi 20 centimeter.
Mewakili warga lainnya, Koyimah berharap pemerintah bisa memberikan solusi agar banjir akibat luapan Sungai Kendal tidak lagi masuk ke rumah rumah penduduk.
“Setiap ada hujan di sini pasti banjir, sudah langganan banjir. Yang terakhir bulan lalu itu malah empat kali banjir masuk rumah. Harapannya sungai rutin dikeruk kayak dulu. Kalau bisa dikasih tanggul biar air tidak masuk rumah,” ungkapnya. (Lingkar Network | Mualim – Koran Lingkar)