JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara, Haizul Ma’arif atau yang akrab disapa Gus Haiz, menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Kabupaten Jepara belakangan ini.
Hal tersebut ia sampaikan, dalam acara dialog interaktif Menjaring Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) bersama dr. Fahrudin selaku Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana) di Radio Kartini FM Jepara, Kamis (14/4).
Dalam dialog yang mengusung tema menjamin hak perlindungan anak tersebut, Gus Haiz mengajak semua pihak turut prihatin dan peduli akan masalah tersebut, sehingga kekerasan terhadap anak dapat ditekan.
Cegah Kekerasan pada Siswa, Sekolah di Kudus Deklarasikan Sekolah Ramah Anak
“Kami mengajak semua pihak turut prihatin sehingga kekerasan terhadap anak dapat terus ditekan. Mulai hari ini mari kita bersama-sama untuk lebih peduli terhadap anak dan menginformasikan kepada pihak-pihak terkait atas kekerasan dan pelecehan yang dialami anak,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, Gus Haiz menyampaikan komitmen dan dukungan terhadap Pemerintah Kabupaten Jepara untuk betul-betul mengawal dan mendorong agar tidak ada lagi kasus kekerasan terhadap anak di Bumi Kartini.
“Apalagi Kabupaten Jepara sudah menyatakan dirinya sebagai Kabupaten layak anak, tentu ini harus menjadi komitmen bersama untuk mewujudkannya,” jelasnya.
Marak Kasus Kekerasan, DPRD Jateng Keluarkan 3 Raperda Sekaligus
Ia menjelaskan, anak adalah aset bangsa sekaligus masa depan dari sebuah daerah. Sehingga, pemerintah harus menjamin pendidikan, kesehatan, dan kehidupan yang layak serta mendapatkan hak sesuai dengan perannya.
“Oleh karena itu, saya mengajak para orang tua untuk memperhatikan anak-anak mereka, agar generasi emas bisa terwujud sesuai harapan bersama,” jelas Gus Haiz.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AP2KB, dr. Fahrudin menyampaikan bahwa, dua puluh tahun kedepan bangsa ini akan menghadapi kehidupan yang semakin menantang. Untuk itu, perlu disiapkan dengan baik masa depan generasi penerus ini sejak dini.
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Pati Meningkat Selama Pandemi
“Generasi emas harus kita siapkan, hak hidup anak harus dicukupi dan juga tumbuh kembang anak harus diperhatikan agar tidak terjadi lost generation di kemudian hari,” ungkapnya.
Disampaikan Fahrudin bahwa, pihaknya saat ini sedang menyiapkan aplikasi Sahabat Perempuan dan Anak Jepara (SAPA Jepara) yang sedang dirancang bersama Diskominfo Jepara guna menyampaikan permasalahan terkait anak maupun kekerasan terhadap anak.
“Siapapun dapat menyampaikan dan dipastikan dijamin kerahasiaannya. Jadi jangan takut dan segan untuk melapor kepada kami. Anak harus mendapatkan perlindungan dan kesempatan yang layak dalam hidupnya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslihul Basid – Koran Lingkar)