KUDUS, Lingkarjateng.id – Jelang perayaan Imlek 2574 Kongzili, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kanisius Kudus menggelar lomba Liong antar kelas pada Jumat, 20 Januari 2023.
Kepala SMP Kanisius Kudus, Herry Christanto, mengatakan bahwa selain memeriahkan perayaan Imlek, penyelenggaraan lomba liong antar kelas ini diharapkan bisa memunculkan bibit atlet liong.
“Dalam kompetisi kali ini ada sepuluh siswa perwakilan dari delapan kelas yang menampilkan atraksi tarian liong. Dengan durasi rata-rata tujuh menit, masing-masing perwakilan kelas harus menampilkan minimal 12 gerakan,” jelasnya.
Sebelum lomba digelar, pihak sekolah memberikan waktu tiga minggu bagi para siswa untuk berlatih tarian liong.
“Dengan persiapan latihan sejak tiga pekan lalu, para siswa terbilang cukup menguasai gerakan demi gerakan atraksi liong,” paparnya.
Melalui lomba liong ini, Christianto berharap murid-muridnya dapat mengenal tradisi liong serta menjadi atlet liong baik di tingkat daerah maupun nasional.
Ia menjelaskan unsur penilaian dalam lomba liong ini meliputi tingkat kesulitan gerakan, kesopanan, musik dan kostum yang dikenakan.
“Siswa siswi di sini itu dari berbagai latar belakang suku dan budaya. Dengan adanya lomba ini setidaknya ada unsur edukasi untuk menghormati dan menghargai budaya yang berbeda,” katanya.
Di sisi lain, siswi kelas VIII B Aydine Azmiraft Masitza mengaku sangat antusias mengikuti lomba liong. Hari ini, ia berperan sebagai pembawa bola api saat beraksi di hadapan juri.
“Menarik sekali mengikutinya, meskipun susah, tapi tetep dijalani dengan semangat. Selain membutuhkan konsentrasi juga harus mempertahankan fisik karena berat membawanya,” ucapnya.
Aydine mengaku sudah latihan hampir satu bulan untuk berlatig gerakan-gerakan atraksi liong. Beberapa atraksi itu mulai dari dari loncat, berputar dan berkeliling yang membutuhkan kekompakan antarsatu pemain dengan pemain lainnya.
“Harus lari-lari, menyingkronkan gerakan dengan teman-teman, jadi agak capek. Semoga ke depannya dapat menjadi ekstrakuliler yang berkembang dan ingin ikut lomba-lomba di tingkat yang lebih atas,” sambungnya.
Usai lomba liong, para guru membagikan 245 angpao kepada para siswa. Masing-masing berbaris dan antre satu per satu untuk mendapatkan angpao yang dibungkus amplop merah. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)