KENDAL, Lingkarjateng.id – Ribuan warga Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal memadati Jalan KH Abdul Wahab menyaksikan kemeriahan karnaval peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) pada Rabu, 24 Agustus 2022. Peserta karnaval terdiri dari pelajar dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA hingga masyarakat umum dari 12 desa yang ada di Kecamatan Pegandon.
Peserta karnaval tampil mengenakan berbagai busana daerah dan baju pejuang sampai baju bernuansa horor yang unik. Tak ketinggalan, anak-anak juga berdandan ala TNI atau Polri, juga dokter dan bidan.
Antusiasme warga memadati rute karnaval mulai dari depan balai desa Gubugsari dan finish di SD Tegorejo 1 Pegandon, sehingga rute yang dilewati oleh peserta karnaval mengalami kemacetan hingga kurang lebih dua jam.
Acara dibuka oleh Camat Pegandon yang kemudian turut melanjutkan karnaval bersama Kapolsek dan Danramil Pegandon menggunakan mobil Jeep.
Camat Pegandon, Endah Ispriandini di sela-sela acara mengatakan bahwa karnaval dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI yang sudah dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19.
“Untuk tahun 2022 karena sudah dianggap, khususnya kecamatan sudah boleh melaksanakan kegiatan mengumpulkan orang banyak, terus akhirnya kita membentuk kepanitiaan 17-an. Salah satu acara rangkaiannya adalah ditutup dengan karnaval,” ujarnya.
Melalui karnaval, Endah berharap, bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme para generasi muda terutama anak-anak. Menurutnya, kemerdekaan bangsa Indonesia juga berkat perjuangan dari para pahlawan yang telah mendahului kita.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra, Nur Fuad yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menmenyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal sangat mengapresiasi kegiatan karnaval tersebut. Melalui kegiatan itu dapat menunjukkan hasil-hasil pembangunan di Kabupaten Kendal khususnya di Kecamatan Pegandon.
“Kemudian ini juga sebagai sarana hiburan bagi masyarakat yang sudah dua tahun lebih dilanda pandemi, sehingga ini adalah betul-betul untuk membangkitkan ekonomi masyarakat karena banyak penjual juga, hiburan masyarakat dan sebagainya,” tuturnya.
Kegiatan karnaval itu, kata Nur Fuad, juga merupakan salah satu bentuk perwujudan kurasi-kurasi dari berbagai pihak, elemen masyarakat baik itu sekolah, instansi pemerintah, termasuk masyarakat umum karena banyak sekali yang berpartisipasi dalam kegiatan karnaval pembangunan di Kecamatan Pegandon. (Lingkar Network | Mualim – Koran Lingkar)