JEPARA, Lingkarjateng.id – Berbicara mengenai seni budaya Indonesia tentu menjadi salah satu kekayaan negeri yang kita cintai ini. Hal ini juga menjadi jadi tanggung jawab generasi muda sebagai generasi penerus bangsa untuk menjaga dan melestarikannya. Demikian kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara Haizul Maarif atau akrab disapa Gus Haiz, dalam dialog interaktif menjaring aspirasi masyarakat (Jaring Asmara) di salah satu stasiun radio Jepara, Jumat (13/5).
“Wajib hukumnya untuk melestarikan seni budaya warisan nenek moyang pada generasi muda. Pemerintah melalui perannya memiliki kewajiban untuk membuat kebijakan serta dukungan anggaran guna mencapai tujuan tersebut,” kata Gus Haiz.
Dialog yang dipandu Muhammad Safrudin dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jepara ini mengambil tema “Melestarikan Seni dan Budaya Tradisional”. Hadir sebagai narasumber pendamping, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara, Amin Ayahudi.
Menurut Gus Haiz, upaya pelestarian seni dan budaya tradisional tersebut perlu adanya ruang atau kesempatan para seniman untuk melakukan pertunjukan, terutama di ruang publik. Selain untuk menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya warisan leluhur, juga sebagai ajang pengenalan, terutama generasi muda bangsa.
“Hal ini penting sekali agar seni tradisional ini tidak punah tergerus kemajuan zaman,” terangnya.
Gus Haiz Pro Permenaker Jaminan Hari Tua
Ia mencontohkan munculkan budaya baru akibat globalisasi sangat kuat pengaruhnya terhadap generasi muda.
“Kadang tanpa kita disadari malah gandrung dengan budaya luar. Padahal kita sendiri punya kebudayaan dan seni yang tidak kalah menariknya dengan budaya asing. Bahkan orang asing malah terpesona melihat budaya kita,” imbuhnya.
Untuk itu ia mendorong bagaimana kita membangun kesadaran bersama nguri-nguri budaya sendiri dan terus mengembangkan kreativitas agar semakin menarik. “Mungkin bisa dikemas melalui pekan festival seni dan budaya,” terangnya menjelaskan.
Bagaikan gayung bersambut, Amin Ayahudi Sekretaris Disparbud Jepara mengatakan bahwa, pemerintah memiliki program khusus dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional ini melalui agenda kegiatan pemerintah baik secara temporer maupun seremonial.
“Di setiap even kegiatan pemerintah selalu diselipkan pertunjukan seni di awal pembukaan acara, seperti tarian-tarian,” kata Amin Ayahudi.
Gus Haiz Ingatkan Pengusaha Harus Punya Mental Pejuang
Dikatakan baru-baru ini melalui Pesta Lomban dan Festival Kupat Lepet juga diselipi pertunjukan wayang kulit, rebana serta pertunjukan seni tari.
“Tidak hanya itu, di acara Hari Jadi Jepara, kita juga mendorong adanya pertunjukan seni dan budaya yang dapat dilihat dan dinikmati masyarakat,” terangnya.
Berbicara seni budaya tradisional ini, Amin juga mengakui saat ini beberapa seni tradisional terutama seni pertunjukkan rakyat ada yang sudah punah dan mulai ditinggalkan penggemarnya. Ia mencontohkan seperti seni emprak, wayang klitik dan wayang orang yang jarang ada pertunjukannya.
Ia berharap bukan hanya pemerintah saja yang peduli, tapi semua pihak. Terutama masyarakat luas dalam membangun kepedulian terhadap seni budaya tradisional.
“Selain itu, seniman juga harus mampu berinovasi dan berkreasi agar karyanya diminati masyarakat,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)