PATI, Lingkarjateng.id – Gerak cepat dilakukan Camat Dukuhseti, Agus Sunarko (Agsun) dalam merespons permasalahan lansia di Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hal itu menyusul adanya janda lansia, Kartini, yang menderita kanker payudara akut yang hidup sebatang kara.
Kehidupan pilu Kartini tidak berhenti disitu saja, wanita berusia 63 tahun itu kini tinggal di gubug reot kecil. Diatas lahan milik tetangga, yang kini tinggal dua bulan masa kontraknya.
“Saya wajib hadir selaku kepanjangan tangan pemerintah. Membantu Mbah Kartini apalagi beliau sebatang kara dan lansia. Ditambah hidup kurang layak dan menderita sakit kanker payudara. Jadi segala aspeknya sudah terpenuhi untuk membantu beliau,” jelas Camat Agsun.
Pihaknya sengaja mengumpulkan sejumlah pihak terkait, guna membantu permasalahan yang dihadapi Kartini. Prioritas penanganan masalah adalah bagaimana agar janda lansia ini segera mendapatkan perawatan medis guna menyembuhkan penyakitnya.
“Hari ini banyak relawan yang berkumpul. Baik dari pemerintah, OPD, aparat, hingga ormas sosial bersatu untuk meringankan beban Mbah Kartini. Tujuannya satu, yaitu untuk memberikan solusi perawatan dan pengobatan kepada Mbah Kartini,” tutur Agsun.
Berjuang Sebatang Kara Melawan Kanker Payudara, Janda Lansia di Dukuhseti Pati Butuh Uluran Tangan
Kapada pemdes setempat, Camat Agsun memerintahkan agar mengurus kebutuhan Mbah Kartini. Mengurus bantuan sosial yang seharusnya bisa diterima oleh lansia yang hanya mengandalkan uluran tangan sanak saudara dan tetangga untuk bertahan hidup itu.
“Kades wajib mengurus bansos yang harus diterima, dan secara aturan boleh diterima Mbah Kartini. Dan tadi saya sudah berkoordinasi dengan TKSK dan PKH terkait bantuan sosial apa saja yang boleh diterima. Dan bertepatan dengan Hari Jadi Kota Pati, Senin 7 Agustus nanti saya perintahkan bantuan wajib sudah diusulkan semua,” tegasnya.
Agsun juga menjelaskan, bahwa respons cepat ditunjukkan sejumlah pihak. Itu semua sebagian bentuk ngopeni warga yang sedang membutuhkan seperti Mbah Kartini.
“Tadi ada yang membantu sembako, membantu kontrakannya, hingga iuran untuk akomodasi selama beliau menjalani operasi dan perawatan selama di rumah sakit nanti. Ini adalah implementasi dari Program Rakyate Kopen Pejabate Kajen,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)