KENDAL, Lingkarjateng.id – Selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020 dan 2021 di Kabupaten Kendal, terdapat 5 anak putus sekolah di jenjang SD dan 4 anak di jenjang SMP, baik negeri maupun swasta. Hal ini berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal.
Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, kondisi pandemi di tahun 2020 dan 2021 cukup berat bagi dunia pendidikan. Kondisi anak yang putus sekolah cukup beragam, namun sebagian besar karena faktor motivasi, yaitu anak malas belajar.
“Usaha yang dilakukan diantaranya melakukan komunikasi pendekatan dengan orang tua untuk mencari tahu faktor yang menyebabkan anak yang malas sekolah,” ujar Wahyu, Rabu (18/05).
Dikatakan Wahyu, pihak sekolah pun sudah dimintai untuk memantau anak yang motivasi belajarnya menurun.
“Kami berpesan kepada kepala sekolah supaya betul-betul untuk diidentifikasi atas adanya potensi anak-anak yang mungkin motivasi belajarnya menurun, sehingga rentan putus sekolah, karena jangan sampai ada satu anak pun yang putus sekolah,” lanjutnya.
Terpisah, Kepala SD Negeri 1 Kebonharjo Patebon, Anas Makruf menjelaskan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memang banyak mengalami kendala. Untuk itu, guru akan mendatangi anak yang mengalami kesulitan belajar secara online.
Menurutnya, menemui orang tua sangat penting untuk mencari solusi agar anaknya kembali aktif mengikuti pelajaran supaya tidak ketinggalan.
“Rekan-rekan guru biasanya mendatangi rumah menemui orang tuanya untuk mencari solusi bersama supaya anaknya kembali aktif belajar,” katanya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)