SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Oktober lalu. Dalam kesempatan itu, secara khusus ia meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati dari 5 kabupaten untuk segera memastikan data kelompok penerima tambahan Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai Desa (BLTD).
Wapres menekankan agar 5 kabupaten di Jateng tersebut tidak lagi berada di posisi kemiskinan ekstrem. Targetnya sudah tidak ada kabupaten di Jateng yang masuk kategori kemiskinan ekstrem akhir 2021. Sesuai arahan Presiden, secara nasional target kemiskinan ekstrem tahun 2024 sudah 0 persen.
Menanggapi instruksi tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah memprioritaskan pengentasan kemiskinan ekstrem lima kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) yang ditarget selesai akhir Desember 2021 ini.
Menurut Ganjar, untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten Jateng, pemerintah meluncurkan program top up kartu sembako senilai Rp 300 ribu yang saat ini telah mencapai 90 persen dari target.
Tiga Kelompok Calon Berpotensi Maju di Pilpres 2024
“Sudah jalan kalau program top up-nya dari pusat sejumlah Rp 300 ribu per bulan selama tiga bulan. Kalau tidak salah hampir 90 persen. Mungkin di akhir minggu ini malah sudah 100 persen,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Semarang, Senin (27/12).
Selain itu, Ganjar menambahkan ada jenis penanganan kemiskinan yang merupakan inisiatif dari daerah, juga ada bantuan dari CSR perusahaan. “Kita masih kejar untuk menambahkan dari program yang kita inisiatif dari daerah. Kita dibantu CSR, Baznas, Dinas. Kita bantu RTLH (rumah tidak layak huni) jambannya, listriknya. Listrik dibantu PLN kemarin,” jelas Ganjar.
Ganjar mengklaim, hampir tiap hari pemerintah membantu rumah tidak layak huni untuk diperbaiki. “Ada yang sudah selesai, ada yang material baru masuk karena asesmen berkali-kali,” imbuhnya.
Ganjar Unggul dalam Survei Capres 2024 Versi PRC dan PPI
Berdasarkan data Pemerintah Pusat, ada lima kabupaten di Jateng yang menjadi fokus dan target pengentasan status kemiskinan ekstrem akhir tahun ini, yaitu :
Kabupaten Banyumas dengan tingkat kemiskinan ekstrem 6,83 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 116.330 jiwa.
Kemudian Kabupaten Banjarnegara dengan tingkat kemiskinan ekstrem 7,23 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 67.010 jiwa.
Kabupaten Kebumen dengan tingkat kemiskinan ekstrem 7,68 persen jumlah dan penduduk miskin ekstrem 92.190 jiwa.
Kabupaten Pemalang dengan tingkat kemiskinan ekstrem 9.52 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 124.270 jiwa.
Lalu Kabupaten Brebes dengan tingkat kemiskinan ekstrem 10,34 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 197.520 jiwa. (Lingkar Network | M. Elang Ade Iswara – Koran Lingkar Jateng)