PATI, Lingkarjateng.id – Sejumlah sumbangan finansial sempat mengalir ke tim sepak bola Persipa Pati. Akan tetapi, klub sepakbola yang berjulukan Laskar Saridin masih kesulitan untuk menggaji pemain. Padahal, Persipa Pati sudah menoreh prestasi menjuarai Liga 3 Jawa Tengah.
Manajer Persipa pati Dian Dwi Budiyanto membenarkan hal itu. Dian sendiri menyayangkan sejumlah pihak terkait karena tidak adanya bonus untuk kesebelasan kebanggaan Kabupaten Pati ini. Pasalnya sebelumnya jika melihat prestasi, Persipa mampu menjadi juara dalam ajang Liga 3 Jawa Tengah. Bahkan sebentar lagi pihaknya akan melenggang ke Laga Liga 3 Nasional sebelum naik kasta.
“Kita juara tidak ada yang memberi bonus,” ungkapnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (24/12).
Jadi Juara, Persipa Pati Tidak Mendapat Bonus dan Masih Menunggak Gaji Pemain
Sebenarnya, sejumlah bantuan finansial sempat mengalir ke tim kebanggaan warga Pati itu. Mulai dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga bantuan dari para suporter klub kesebelasan Pati tersebut.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Pati, Joni Kurniawan mengatakan, sejumlah bantuan finansial telah bergulir darinya. Salah satunya dengan cara membantu mencarikan sponsor untuk menunjang keuangan klub yang berjuluk Laskar Saridin ini.
Hal ini dilakukan oleh Joni saat keadaan keuangan klub sedang krisis. Joni mengatakan sempat mendapatkan bantuan Rp 100 juta untuk menunjang biaya operasional Persipa Pati.
Wakil Ketua DPRD Pati Rogoh Kocek Pribadi untuk Support Persipa U17
“Jadi memang sebetulnya Desember ada kekurangan dana. Saya sudah carikan sponsor, Insya Allah sudah dapat, ya sekitar Rp 100 juta,” ujarnya.
Selain itu Joni juga sempat merogoh kocek pribadi untuk membantu finansial klub. Ia menyebutkan sempat merogoh kocek sebesar Rp 30 juta saat tim Persipa Pati berhasil ke final.
“Saya yang kasih, uang pribadi saya. Semoga Pemkab juga ada perhatian. Sudah juara satu, final, sudah masuk zona nasional juga ikut mikir gimana caranya,” ungkapnya
Di samping itu, bantuan finansial klub juga diperoleh dari kelompok suporter Patifosi. Melalui Angga Saputra, Ketua Divisi Infokom DPP Patifosi mengatakan sejumlah pendukung sempat menggalang dana. Mulai dari iuran, menggelar pertandingan persahabatan, ngamen dengan barongan hingga menukarkan kardus rokok sempat dilakukan untuk membantu finansial klub.
“Iuran suporter mencapai Rp 126 juta sampai kloter 5 ini. Itu ada kalau dari ribuan suporter,” ujarnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)