DEMAK, Lingkarjateng.id – Dua lokasi yang diajukan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Demak belum memenuhi kriteria. Salah satu kendalanya karena lahan harus ditinggikan.
Bupati Demak, Eisti’anah, mengatakan bahwa pemerintah sudah mengusulkan dua lokasi untuk Sekolah Rakat kepada Kementerian Sosial namun setelah diverifikasi belum memenuhi kriteria.
Eisti’anah mengatakan lahan yang diusulkan mengharuskan untuk ditinggikan atau diuruk. Upaya tersebut memerlukan anggaran cukup besar.
“Setelah disurvei belum memenuhi syarat atau masuk dalam kategori yang ditentukan. Karena keterbatasan kami dalam hal anggaran, karena lahan ini memang diperlukan ditinggikan dengan menguruk,” terangnya, Senin, 14 Juli 2025.
Eisti’anah mengaku Pemerintah Kabupaten Demak tidak mampu melakukan peninggian lahan menggunakan anggaran yang dimiliki saat ini.
“Karena kondisi wilayah kita juga memiliki kebutuhan yang cukup besar, seperti di Sayung yang perlu kita perhatikan. Jadi kita belum mampu dalam hal itu, kita belum mampu harus meninggikan dengan anggaran kita,” ujarnya.
Meski demikian, Eisti’anah tetap mengajukan lahan yang diminta oleh pemerintah untuk pembangunan Sekolah Rakyat. Ia berharap ada dukungan anggaran pemerintah pusat untuk melakukan peninggian lahan tersebut.
“Tetep kita ajukan, kalau memang dari pemerintah pusat mendukung dalam hal peninggian atau pengurukan, tentu kita siap menggunakan tanah kita untuk sekolah rakyat. Karena pembangunan ini kan melalui pemerintah pusat,” tutupnya.
Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Selain itu program ini juga diproyeksikan dapat memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Adapun sejumlah Sekolah Rakyat sudah resmi beroperasi pada Senin, 14 Juli 2025.
Jurnalis: M. Burhanuddin Aslam
Editor: Ulfa

































