Tekan Laju Penduduk, Pemkot Semarang Raih Penghargaan Satya Lencana

SIMBOLIS: Pemkot Semarang mendapat Penghargaan Satya Lencana Program Pembangunan di Ruang Situation Room Balaikota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SIMBOLIS: Pemkot Semarang mendapat Penghargaan Satya Lencana Program Pembangunan di Ruang Situation Room Balaikota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Tim Penggerak PKK terpilih sebagai nominator penerima penghargaan sebagai nominator penghargaan Satya Lencana dengan program Keluarga Berencana.

Penghargaan tersebut, diberikan kepada pemerintah sebagai upaya dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di Kota Semarang. Seperti diketahui, laju pertumbuhan penduduk di Kota Semarang pada tahun 2021 berhasil mencapai titik terendah dalam kurun waktu dua puluh tahun terakhir.

Pada tahun 2003, laju pertumbuhan di ibu kota Jawa Tengah bisa terbilang tinggi yaitu mencapai angka 2,02 persen dan pada tahun 2021 indikator laju pertumbuhan penduduk kini mampu ditekan oleh Pemkot Semarang, hingga mencapai angka terendah dengan angka 0,25 persen. 

Atas capaian tersebut, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terpilih sebagai nominator penghargaan Satya Lencana Pembangunan. Sedangkan Ketua PKK Kota Semarang, Krisseptiana terpilih sebagai penerima penghargaan nominator Satya Lencana Wirakarya. 

Pemkot Semarang Gelontorkan Rp 29 Miliar untuk Jalan Tembus Jangli-Undip

“Jadi kami di Kota Semarang ini dasarnya adalah bagaimana melakukan pengendalian kuantitas dan kualitas, sehingga diharapkan dapat mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat. Pengendalian kuantitas salah satu yang kami lakukan adalah dengan menggratiskan pelayanan KB, dan ada tambahan 1 juta rupiah untuk akseptor KB dengan metode operasi pria, atau vasektomi,” papar Hendi, sapaan akrabnya.

Begitu pun Hendi menyebutkan, grand design pembangunan kependudukan di Kota Semarang sendiri kini terdiri dari 5 pilar, yakni pengendalian kuantitas penduduk, pengendalian kualitas penduduk, pembangunan keluarga, penataan persebaran penduduk dan penataan administrasi penduduk. 

Di sisi lain, Hendi juga memiliki program yang namanya Raisa atau bisa disebut dengan Rawat Ibu Bersalin sebagai upaya pendampingan ibu bersalin pranikah dengan menggratiskan antar jemput, rawat inap, proses persalinan hingga pergantian baju untuk laundry pun juga digratiskan.

“Di sisi lain kami juga menekan angka kematian ibu dan anak dengan melakukan pendampingan dari mulai pranikah, hingga kemudian kami memiliki program yang namanya Raisa,” ucapnya.

Pemkot Semarang Gelar Seleksi Terbuka 11 Jabatan Kosong

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana juga menekankan, bahwa kader PKK secara aktif bergerak untuk melakukan pendampingan kepada ibu melahirkan. Perempuan yang akrab disapa Tia itu bahkan menyebut, kader PKK Kota Semarang yang banyak dan tersebar menjadi kekuatan untuk dapat menjangkau pendampingan ibu melahirkan di seluruh wilayah.

“Tidak hanya ibu melahirkan, tetapi buah hatinya kemudian juga kita lakukan pendampingan dalam tumbuh kembangnya dengan memaksimalkan peran Posyandu yang ada di berbagai wilayah. Kami juga membantu Pemerintah Kota Semarang dalam program pemberian makanan tambahan dan susu agar kemudian mampu menekan stunting,” ungkap Tia.

Begitu pun tim verifikasi uji petik tanda kehormatan yang dipimpin oleh Kepala Biro GTK Setmilpres, Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono bersama Direktur Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga BKKBN, Wahidah pun secara khusus datang ke Kota Semarang untuk memberikan sebagian rangkaian penilaian pemberian tanda jasa.

Datangkan Narasumber Internasional, Pemkot Semarang Maksimalkan Summit Kota Sehat

Dalam kesempatannya, Ludi Prastyono mengapresiasi kinerja Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi dalam membangun wilayah yang dipimpinnya. Ludi bahkan berkelakar Hendi bisa mendapatkan berbagai tanda kehormatan dengan pencapaian Kota Semarang saat ini.

“Saya lihat di Kota Semarang ini pembangunannya sudah komplit, bisa disimpan untuk tanda kehormatan-tanda kehormatan lainnya. Tapi hari ini kita fokusnya terkait KB dan itu pun juga sebenarnya sudah komplit menyentuh berbagai aspek seperti yang diterangkan Pak Wali dan Bu Kris,” ujar Ludi. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version