SEMARANG, Lingkarjateng.id – Banyak prestasi telah ditorehkan Kabupaten Semarang di usia ke-503 yang diperingati pada hari ini. Mulai dari penurunan angka pengangguran, stunting, kemiskinan ekstrem, hingga peningkatan ekonomi dan masih banyak prestasi lain termasusk perluasan kawasan industri. Hal itu disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha pada Kamis, 14 Maret 2024.
Bupati menyebut, angka pengangguran dalam kurun waktu dua tahun turun yakni pada 2022 turun 4,81 dan 4,05 di tahun 2023.
“Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan) mencatat di tahun ini turun hingga di angka 4,05 persen dan di tahun 2022 ada penurunan di presentase 4,81 persen. Dengan penurunan angka pengangguran ini, tentu pertumbuhan ekonomi kita naik,” katanya.
Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi turut naik. Ngesti mengatakan, dari serapan tenaga kerja di Kabupaten Semarang terbilang bagus, yakni di angka 95,95 persen.
“Oleh karena itu, program peningkatan pelatihan bagi calon tenaga kerja ini kita akan terus lakukan di tahun depan, harapannya tentu angka pengangguran bisa semakin turun kembali di tahun 2024 ini,” terangnya.
Untuk memaksimalkan serapan tenaga kerja, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang juga melakukan berbagai upaya. Yakni penambahan penyaluran tenaga kerja ke perusahaan dan penarikan investor manufaktur atau industri.
Ia mengimbuhkan, penurunan angka pengangguran ini juga berimbas pada turunnya angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Angka stunting Kabupaten Semarang sampai dengan akhir bulan Desember 2023 menyisakan 3,8 persen atau 2.190 anak,” jelas dia.
Angka itu menurun drastis dibandingkan akhir tahun 2022 sebanyak 3.190 kasus anak dengan stunting atau 4,5 persen.
Lanjut, Bupati Ngesti dalam momentum Hari Jadi Kabupaten Semarang ke-503 ini menyampaikan refleksi keberhasilan program-program yang sudah dijalankan bersama Wakil Bupati Semarang, Basari setahun terakhir. Mulai dari penurunan angka penduduk miskin, perluasan kawasan industri hingga penghargaan dari Kementerian PUPR.
Menurut data BPS pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin mencapai 78,35 ribu jiwa atau 7,17 persen. Berkurang 0,25 ribu jiwa dibanding maret 2022. Presentase ini lebih rendah dibanding presentasi Provisi Jawa Tengah yakni 10,77 persen.
Tidak berhenti disitu saja, dalam upaya mencapai misi pertumbuhan ekonomi daerah, Bupati Ngesti berkomitmen memberi kemudahan investasi di Kabupaten Semarang.
“Salah satunya dengan terbitnya Peraturan Daerah (Perda) Nomir 6 tahun 2023 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Semarang Tahun 2023-2043. Pemerintah Kabupaten Semarang menambah luas kawasan peruntukan industri. Adanya Perda yang baru ini, diharapkan Perbub tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) segera selesai,” kata dia.
Sedangkan untuk perluasan kawasan industri tersebut, dilakukan untuk mengakomodir pertumbuhan industri manufaktur di Kabupaten Semarang.
Selain itu, setahun terakhir, ia bersama Wakil Bupati Basari berhasil merevitalisasi Candi Gedongsongo, menjadikan PLUT sebagai sentra batik dan UMKM.
Ia juga berencana membangun rumah sakit di wilayah selatan Kabupaten Semarang unutk meratakan pelayanan kesehatan, lalu pemberian beasiswa kepada anak sekolah.
Sementara itu, Wakil Bupati Semarang Basari menambahkan, program lainnya yang pro rakyat yang dilakukan Pemkab Semarang pada tahun 2023, di antaranya pemberian bantuan tempat ibadah, ponpes, dan seni budaya.
Termasuk bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 untuk integrasi di desa. Pemkab Semarang juga mendapat penghargaan dari KPUPR sebagai Pemerintah Daerah terbaik kategori Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur Bidang Perumahan tahun 2022. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)