KABUPATEN SEMARANG, Lingkarjateng.id – Calon Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, bersan Calon Wakil Bupati Semarang, Nur Arifah, menyawa masyarakat Kabupaten Semarang di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ngrawan Lor, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang pada Sabtu, 28 September 2024.
Pada kesempatan itu Ngesti-Arifah menyatakan ingin membuat Kabupaten Semarang semakin sejahtera jika dirinya terpilih dalam Pilbup Semarang 2024.
Meski diguyur hujan deras, jemaah pengajian yang didominasi kaum hawa itu tetap semangat mengikuti kegiatan malam iti bahkan tak sedikit para ibu-ibu yang ikut berfoto bersama peserta Pilbup Semarang nomor urut satu itu.
“Meski diguyur hujan deras sekali malam ini, semoga menjadi berkah untuk kita semuanya, supaya diberi kesehatan, panjang umur, serta rezeki yang gemah ripah loh jinawi yang diberi oleh Allah SWT,” ungkap Ngesti di hadapan warga Ngrawan Lor, Sabtu, 28 Septemeber 2024 malam.
Ngesti Nugraha yang saat ini menjabat sebagai Bupati Semarang menyampaikan beberapa program yang dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang selama ini, demi semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
“Kita juga tidak lupa berdoa untuk anak-anak kita supaya menjadi anak yang soleh, berguna bagi keluarga, agama, serta nusa dan bangsa. Oleh karenanya, saya juga sampaikan tadi bahwa Pemkab Semarang selama ini telah memiliki program untuk semakin meningkatkan kesejahteraan warga kita, salah satunya yakni soal Universal Health Coverage (UHC),” jelasnya.
UHC ini merupakan program pelayanan BPJS Kesehatan di Kabupaten Semarang yang telah meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari pemerintah pusat.
“Pelayanan kesehatan sangat penting dan menjadi salah satu prioritas kami, di Pemlab Semarang dimana selama ini pencapaian UHC ini akan semakin memudahkan warga mengakses jaminan kesehatan melalui BPJS kesehatan,” terangnya.
Lebih rinci, ia menjelaskan dengan menggunakan program UHC itu, warga masyarakat Kabupaten Semarang dari golongan kurang mampu ketika mengalami sakit atau melahirkan cukup daftar 10 menit, maka BPJS Kesehatan itu bisa langsung aktif dan langsung mendapatkan pelayanan.
“Karena Pemkab Semarang telah menganggarkan dana sebesar Rp49 miliar untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga. Sehingga warga dari golongan yang kurang mampu, tidak perlu membayarnya, alias gratis,” terangnya.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas generasi penerus, Pemkab Semarang juga memberikan bantuan untuk siswa kurang mampu yang berprestasi.
“Nilainya untuk 3.000 siswa SD masing-masing Rp 500 ribu, lalu untuk sebanyak 1.600 siswa SMP sederajat masing-masinya menerima Rp 750 ribu, dan 6.000 anak yatim piatu juga mendapat bantuan ini, dimana total anggarannya mencapai Rp 2,4 miliar,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Ngesti mengatakan ada santunan sebesar Rp1 juta untuk masing-masing warga kurang mampu yang anggota keluarganya meninggal dunia.
“Kemudian bantuan khusus pondok pesantren sebesar Rp 10 juta hingga Rp 20 juta yang dipetuntukan guna pengembangan SDM para santri di masing-masing ponpes,” jelas Ngesti.
Pihaknya pun meminta kepada orang tua untuk senantiasa mengawasi dan menemani anak-anak agar tidak salah dalam pergaulan.
“Selalu luangkan waktu, temani dan dengarkan mereka, agar jauh dari kenakalan remaja. Sekarang ini banyak remaja menjadi korban narkoba, gangster, dan balap liar, bahkan tawuran, tindakan-tindakan itu sangat bahaya sehingga harus diwaspadai bersama-sama,” tutupnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)