KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Viral di media sosial sejumlah pengendara sepeda motor menerobos jalan penghubung Kabupaten Semarang-Kota Salatiga yang sedang diperbaiki, tepatnya di Desa Ujung-Ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
Dalam video itu, kondisi jalan nampak licin karena baru saja diguyur hujan. Para pengendara mengaku nekat lewat jalan itu karena enggan memutar lewat jalan alternatif yang lebih jauh dan memakan waktu.
Sebagai informasi, perbaikan jalan itu memakan waktu 70 hari dengan panjang perbaikan 5 kilometer. Pengerjaan proyek tersebut dimulai sejak 23 Oktober lalu. Adapun anggaran yang dihabiskan dalam perbaikan itu yakni sekitar Rp 18,8 miliar.
Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Bumi Panen Makmur di bawah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Provinsi (BBPJP) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Jawa Tengah, dari Kementerian PUPR.
Salah satu pekerja proyek, Muslimin, mengaku bahwa ketika pagi dan sore banyak pengendara sepeda motor yang nekat lewat jalan yang sedang dilakukan perbaikan dan pelebaran.
“Banyak pengendara motor yang nekat lewat sini. Padahal di jalan yang masih diperbaiki ini banyak material yang bisa membahayakan pengendara. Misal pasir, tanah, bahkan bebatuan banyak di sini,” katanya pada Kamis, 14 November 2024.
Muslimin menjelaskan bahwa jalan itu sebelumnya sempit dan bergelombang. Kontur tanah yang menanjak ditambah dengan tikungan tajam, sering kali mengakibatkan kecelakaan.
Namun ketika diperbaiki, ia juga sangat menyayangkan para pengendara yang melintas. Sebab, para pengendara justru menghambat pengerjaan perbaikan jalan.
“Sebelumnya sudah ada sosialisasi dari pihak perusahaan yang mengerjakan proyek pelebaran dan perbaikan jalan ini. Tidak hanya sosialisasi, tapi juga pemberitahuan secara langsung. Bahkan juga sudah dipasang rambu-rambu peringatan bahwa jalan untuk sementara waktu ini belum dapat dilalui, maka harus memutar baik lewat Tingkir di Kota Salatiga, atau lewat jalan lainnya di wilayah Pabelan, Kabupaten Semarang,” jelas Muslimin.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang, Valeanto Soekendro, menyebut bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait.
“Kami akan berkoordinasi kepada kepala desa setempat dan camat di wilayah Pabelan untuk setidaknya memberikan himbauan kepada warga supaya bisa melintasi jalur lainnya dulu selama proses pelebaran ini dikerjakan,” tukasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)