SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjelaskan, meskipun namanya masuk bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) dalam survei yang dilakukan Charta Politica, namun dia tak mau gede roso (GR, percaya diri, Red). Menurutnya, masih banyak calon-calon yang potensial dibanding dirinya.
Hendi menyebut, untuk Pilkada 2024 masih jauh, sehingga tak perlu dibahas lebih cepat kerena tidak etis untuk dibicarakan.Hendi mengaku, saat ini menghormati para pejabat yang masih duduk dalam kursi pejabat. “Masih jauh. Ini saja baru 2022, masih ada 2 sampai 3 tahun lagi. Jadi, kita hormati beliau-beliau yang hari ini masih menjabat. Jangan ngomong hal-hal yang belum waktunya. Kasihan ‘kan masih menjabat. Teman-teman sudah berpikir tentang penggantinya, enggak etis kalau menurut saya,” terang Hendi usai peresmian Gedung Inspektorat di Balaikota Semarang.
Ganjar Unggul dalam Survei Capres 2024 Versi PRC dan PPI
Sekadar diketahui, dalam survei Pilgub memang elektabilitas Hendi masih di bawah dan belum unggul dibanding beberapa calon seperti Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming serta Wakil Gubernur, Taj Yasin.
Jika dipresentasikan berdasarkan survei dari Charta Politika, Gibran memiliki elektabilitas tertinggi dengan persentase 34,8 persen. Kemudian disusul Wagub Jateng Taj Yasin dengan 9,3 persen, dan Hendi 6,9 persen.
“Kan tidak unggul, yang unggul nama-nama lain. Saya hanya tipis-tipis saja. Saya kan bukan posisi di atas. Kalau buat saya jadi politisi itu gak boleh GR,” ucapnya.
Begitupun Hendi mempersilahkan siapa saja boleh berpendapat dan menyampaikan pandangan terkait Pilgub 2024. Hanya saja sebagai kader partai, saat ini masih fokus mengemban amanat dan fokus dalam membenahi dan menyelesaikan permasalahan di berbagai lini di Kota Semarang. “Saat ini saya masih ditugasi di Kota Semarang. Saya ajak teman-teman Pemerintah Kota Semarang untuk menyelesaikan persoalan di Semarang ini agar lebih baik,” terang Hendi. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar Jateng)