KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menggelar kegiatan “Sinkronisasi Program Unggulan Bupati Semarang dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2025” pada Rabu, 18 Desember 2024.
Pada kesempatan tersebut, Ngesti Nugraha menyampaikan ucapan terima kasih bersama Nur Arifah yang sudah terpilih untuk memimpin Kabupaten Semarang selama lima tahun ke depan.
“Kami sangat menyadari bahwa perjuangan dan kerja keras untuk mewujudkan visi misi kami harus dapat sinkron dengan semua pihak yang ada di Kabupaten Semarang, demi mewujudkan Kabupaten Semarang yang berdikari selama lima tahun mendatang,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa dalam penyusunan APBDes tahun anggaran 2025 memprioritaskan penggunaan Dana Desa (DD) untuk beberapa program prioritas di Kabupaten Semarang.
“Pertama untuk percepatan penurunan angka stunting serta kegiatan di bidang kesehatan ini harus terus dilakukan di tahun mendatang. Termasuknya juga untuk penyediaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita stunting, insentif kader posyandu, PMT ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), kelas ibu hamil, insentif kader TBC, dan lain-lainnya,” ucap Ngesti.
Bupati Semarang itu menambahkan, anggaran DD di tahun 2025 nanti juga dapat difokuskan pada penanganan kemiskinan ekstrem seperti penganggaran bantuan langsung tunai (BLT) desa, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), jambanisasi, sanitasi, dan juga untuk penyediaan air bersih.
“Juga dapat digunakan untuk optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan cara melakukan penyisiran ke warga yang belum pernah memperoleh JKN itu. Selain itu, sinkronisasi di sektor pencegahan dan pemberantasan narkotika dan prekursor narkotika atau pembentukan kelembagaan desa bersinar, dan lainnya di bidang tersebut,” tegasnya.
Selain itu, sinkronisasi program kerja Bupati Semarang dan Wakil Bupati Semarang yang terpilih pada Pilkada 2024 ini juga akan melakukan percepatan untuk eliminasi tuberkulosis, serta peningkatan ketahanan pangan nabati dan hewani untuk perbaikan gizi masyarakat.
“Ditambah lagi soal pendataan satu data desa, yang berkolaborasi dengan Desa Cantik atau desa cinta statistik, dan desa lainnya. Kemudian, ada juga sinkronisasi program soal penyediaan anggaran untuk mitigasi penanganan bencana alam dengan pengoptimalan peran Linmas Desa/Kelurahan untuk menjadi relawan siaga bencana,” terangnya.
Menurut Ngesti, dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap anak dan perempuan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang secara resmi juga sudah mencanangkan Program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPA).
“Ini tujuannya untuk memastikan pemenuhan hak perempuan dan anak dapat diberikan, mendapatkan akses yang adil dalam memperoleh pelayanan dasar, serta meningkatkan kesejahteraan bagi perempuan dan anak,” papar dia.
Untuk itu, Ngesti berpesan kepada pemerintah desa atau kelurahan ke depan dapat mengupayakan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak agar lebih berdaya guna, dapat mengurangi angka kemiskinan, serta ketimpangan gender.
Ia juga mengimbau seluruh pemerintah desa di Kabupaten Semarang agar dapat meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara optimal melalui program Kamar Lindung di tahun 2025 nanti.
“Pengoptimalan ini tidak hanya oleh PNS saja, melainkan juga harus dilaksanakan seluruh aparatur pemerintah desa ke depan. Sehingga, perlindungan terhadap para pekerja rentan yang ada di desa ini dapat lebih maksimal lagi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)