PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Kebakaran melanda Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan, pada Sabtu malam, 21 Desember 2024.
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 21.45 WIB di area ruang sekretariat.
“Saya dikabari kira-kira jam 10 kurang seperempat,” ungkap Munir saat ditemui di lokasi kejadian.
Ia menjelaskan bahwa kebakaran tersebut menghanguskan tiga ruangan yang berada di area sekretariat dewan, termasuk ruangan yang bersebelahan dengan ruang fraksi-fraksi.
“Yang terbakar bagian dari tengah, gedung sekretariat. Berarti ada tiga lokal (ruangan) yang terbakar. Tadi langsung dilakukan pemadaman dan sekarang sedang pendinginan,” ungkap munir.
Menurutnya, saat kebakaran terjadi, sejumlah tim keamanan sedang bertugas di area Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan tersebut.
“Aktifitas ada dari beberapa dari satpam,” jelasnya.
Munir juga menjelaskan bahwa setidaknya ada tiga unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) yang diterjunkan untuk menjinakkan api.
“Ada tiga dan kita sedang cari bantuan lagi,” tambahnya.
Meski menghanguskan tiga ruangan, Munir menegaskan pihaknya sudah mengamankan ruang berkas.
“Untuk penyebabnya sedang kita pelajari, tadi sudah diamankan untuk ruang berkas-berkas,” pungkasnya.
Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso, membenarkan adanya kebakaran yang melanda DPRD Kabupaten Pekalongan.
“Ya betul ada kebakaran terjadi di kantor DPRD Kabupaten Pekalongan malam ini,” kata Doni pada Sabtu malam, 21 Desember 2024.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan asesmen menyeluruh terhadap kondisi gedung yang terbakar.
“Dalam satu atau dua hari ini, asesmen akan segera dilaksanakan. Termasuk memastikan apakah gedung ini masih layak digunakan untuk sekretariat,” ujarnya pada Minggu, 22 Desember 2024.
Untuk ruang komisi dan fraksi, Akbar menyebutkan bahwa pihaknya akan mencarikan alternatif lokasi. Dua opsi gedung sementara yakni gedung GPU dan gedung bersama yang keduanya akan diperiksa mulai hari ini.
“Hari ini akan dicek lebih lanjut, dan penataan ruangan akan segera dilakukan agar pelayanan tetap berjalan lancar,” jelasnya.
Akbar menyebutkan bahwa penghitungan kerugian akibat insiden kebakaran tersebut akan dilakukan setelah asesmen selesai. Namun, ia menegaskan bahwa kebakaran ini tidak mempengaruhi rencana pembangunan gedung DPRD baru.
“Rencana pembangunan sudah ada sebelumnya. Detail engineering design (DED)-nya akan mulai disusun tahun depan, dan pembangunan gedung baru diproyeksikan selesai pada 2026,” terangnya.
Akbar menyebut, penyebab sementara kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik. Namun, kepastian penyebab akan menunggu hasil investigasi laboratorium forensik dari pihak kepolisian.
Akbar juga memastikan bahwa aktivitas pelayanan di DPRD tidak akan lumpuh.
“Kami pastikan minggu depan pelayanan bisa berjalan normal kembali, baik untuk sekretariat, komisi, fraksi, maupun penerimaan aspirasi masyarakat. Ruangannya akan segera disiapkan,” ungkapnya.
Akbar juga memastikan bahwa arsip atau dokumen penting berhasil diamakan.
“Dokumen aman,” tegas Akbar. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)