SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kirab Budaya dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Semarang ke-503 berlangsung meriah, dimana puluhan kelompok masyarakat mulai dari lembaga pendidikan dan perwakilan kecamatan menampilkan seni budaya di Karnaval Budaya Kabupaten Semarang Minggu 28 April 2024.
Karnaval dibuka dan diberangkatkan langsung oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dari Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran menuju Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran Timur.
Sekitar pukul 09.30 WIB, rombongan Bupati Semarang yang dipimpin dengan pasukan bendera dari SMP Virgo Fidelis Bawen dan dilanjutkan dengan rombongan bergada dan pasukan patangpuluhan yang diikuti oleh para sesepuh yang ikut mengkirab pusaka.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Indun Mawarti menyebutkan rangkaian Hari Jadi Kabupaten Semarang yang ke-503 agak unik dari tahun sebelumnya.
“Karena memang untuk seluruh kegiatan ritual dilaksanakan sebelum tanggal 15 Maret dan kegiatan yang bersifat memperingati dilaksanakan setelah Lebaran kemarin karena memang Hari Jadi Kabupaten Semarang kemarin bertepatan dengan bulan puasa. Maka dari itu puncak peringatan yakni Kirab Budaya dilaksanakan setelah Lebaran selesai,” terangnya kepada awak media, usai acara tersebut.
Dalam kirab budaya itu diikuti kurang lebih 50 peserta, diantaranya Voorijder dari Polres Semarang maupun Dishub Kabupaten Semarang, pembawa bendera merah putih dari SMA Virgo Fidelis Bawen, drumband dari SMP Pangudi Luhur Ambarawa, pasukan bregada petangpuluhan dari Banyubiru.
“Ada juga pesertanya dari banyak sekolah SD dan SMP yang ada di Ungaran, perwakilan dari masing-masih rayon 1-7 SMP Disdikbudpora Kabupaten Semarang, dan dari barisan masyarakat umum yang diwakili di masing-masing kecamatan yang menampilkan tradisi kesenian khas di masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Indun juga menyebutkan bahwa ada gunungan yang berisi sayur-sayuran berukuran besar yang di akhir acara akan diperebutkan.
“Total ada 20 kupon dengan masing-masing nilai Rp 250 ribu yang bisa didapatkan warga yang beruntung karena ini juga untuk meramaikan dan menyemarakkan Kirab Budaya ini,” terangnya.
Pihaknya kembali mengatakan, bahwa Pemkab Semarang sudah beberapa tahun ini ada anggaran khusus untuk melestarikan seni budaya yang ada di Kabupaten Semarang.
“Ada Rp 10 miliar untuk seribu kelompok kesenian, lalu anggaran pentas wayang, dan pentas kesenian sebesar Rp 2 miliar. Jadi total anggaran untuk pelestarian seni budaya sekitar Rp 12 miliar. Dan ini terus kita pupuk dan lestarikan sebagai upaya mempersatukan anak-anak bangsa dan juga seni budaya jangan sampai luntur kedepannya,” tandasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyebutkan antuasias warga Kabupaten Semarang sangat luar biasa di tahun ini untuk menyaksikan kirab tersebut.
“Mereka dari pagi hingga siang memadati ruas Jalan Ahmad Yani menuju panggung kehormatan di depan Rumah Dinas, kemudian kita mulai kirab agak pagi, harapannya nanti selesainya tidak sampai sore karena ada yang jauh-jauh dari Kaliwungu, Bancak, dan Bringin yang menyaksikan kirab budaya ini, artinya seluruh masyarakat Kabupaten Semarang berbahagia di acara ini,” tandasnya singkat. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)