SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) melarang para Aparatul Sipil Negara (ASN) untuk mengambil cuti. Hal ini juga sebagai antisipasi agar tidak ada lonjakan Covid-19 pada long weekend (akhir minggu yang panjang).
Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (3/3). Dia juga menambahkan, kondisi perkembangan Covid-19 Jawa Tengah juga mengalami penurunan secara signifikan.
“Jadi long weekend ini, seenggaknya masyarakat tidak seperti dulu, yaitu nafsu cuti dan sebagainya. Kemudian kan, kalau pemerintah sudah memberikan aturan jika tidak boleh (cuti),” kata Yunita.
Darurat Covid-19, Dinkes Jateng Minta RS Siaga
Yunita menjelaskan, dilarangnya para ASN untuk mengambil cuti itu, merupakan antisipasi penekanan kasus Covid-19 oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat rakor bersama bupati dan wali kota se-Jawa Tengah. Selain itu, Gubernur juga meminta agar protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi dapat segera terkejar pada setiap daerah.
“Karena dengan itu (prokes dan vaksin), kasus bisa terkendali penanganannya. Kemudian ditambah liburan kali ini, semua OPD (Organisasi Perangat Daerah) dilarang mengambil cuti. Baik itu keluarga dan dia sendiri,” jelas dia.
Sedangkan mengenai kasus aktif Jawa Tengah, Dinkes mencatat sejak awal bulan lalu hingga 23 Februari, terkonfirmasi ada sebanyak 6.021 kasus positif Covid-19. Jumlah tersebut, menurun drastis menjadi sekira 2.000 kasus. “Untuk sekarang sudah turun menjadi 2.340 kasus. Mulai melandai sekarang. Semoga bisa terus melandai kasusnya,” terang dia.
Dinkes Jateng Imbau Warga Waspada DBD
Sekali lagi Yunita menegaskan, vaksinasi menjadi fokus saat ini untuk mengatasi penyebaran kasus Covid-19. Kemudian, dia meminta masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Seperti diketahui, angka penurunan kasus Covid-19 juga telah terbukti di Kota Semarang. Berdasarkan laman siagacorona.semarangkota, total kasus terkonfirmasi sebanyak 98.778 kasus positif Covid-19 sepanjang 2020 hingga sekarang.
Rinciannya, saat ini pada suspek ada 177 kasus, terkonfirmasi dirawat ada 667 kasus (219 luar Semarang), sembuh ada 6,577 dan meninggal ada 126 kasus. Angka ini, mengalami penurunan dari pekan lalu yang masih 1.100 kasus. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar)