SEMARANG, Lingkarjateng.id – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Lembaga Mahasiswa Indonesia Wilayah 3 (Jawa Tengah dan Kalimantan) menggelar long march atau jalan kaki jarak jauh untuk mengkampanyekan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Massa tersebut memulai aksinya dari Simpang Lima hingga Jalan Pahlawan Semarang, Minggu, 29 Oktober 2023.
Koordinator Badan Informasi dan Komunikasi Dewi Wulan Agustin mengatakan, kampanye ini sebagai bentuk simpati kepada korban bunuh diri yang merupakan salah satu mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES). Selain itu juga menyosialisasikan pada mahasiswa dan masyarakat agar tidak putus asa.
“Kami ingin memberi tahu kepada masyarakat atau mahasiswa ini dimana kami menggelar kampanye, agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi hidup ini,” ucap Dewi, Minggu, 29 Oktober 2023.
Maraknya kasus bunuh diri menjadi salah satu hal yang mempelopori adanya kampanye ini. Menurut Dewi, rata-rata mahasiswa mengalami depresi yang disebabkan oleh ranah akademik, ekonomi, hingga perundungan (bullying).
“(Masalah) ekonomi juga tekananya lebih kuat, karena semakin bertambahnya semester ataupun usia pasti ada beberapa mahasiswa ingin hidup mandiri dalam arti segala bentuk uang kuliah ingin di tanggung sendiri. Merasa tidak enak terus-menerus minta ke orang tuanya. Ketika mereka gagal mandiri, akhirnya depresi dan terlintas pikiran ingin bunuh diri,” ujarnya.
Ia menambahkan, agar masyarakat lebih peduli dengan orang yang terkena depresi. Salah satunya dengan tidak terlalu ikut campur untuk mengadili atau justru mem-bully keadaan korban.
Ia berpesan kepada para mahasiswa untuk tetap mempunyai pegangan yaitu kepercayaan menurut agama masing-masing dan tidak sungkan untuk bercerita kepada teman dekat setipa kali ada masalah. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)