KENDAL, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal akan menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT) guna penanggulangan dan pemulihan pasca bencana yang terjadi pada 20 Januari 2025 lalu.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal, Agus Dwi Lestari, mengatakan bahwa dana BTT yang akan dikeluarkan untuk penanganan pasca bencana banjir dan tanah longsor tersebut diperkirakan sekitar Rp 2,8 miliar.
“Kita akan mengeluarkan belanja tidak terduga sekitar Rp 2,8 miliar, pastinya masih diproses di kementerian,” katanya di Kendal pada Rabu, 5 Februari 2025.
Rencananya, dana BTT tersebut dialokasikan untuk Dinas PUPR guna menangani tanggul di daerah aliran sungai (DAS), kemudian untuk perbaikan jembatan dan jalan-jalan di desa yang terdampak bencana.
“Kemudian di Disperkim juga kita berikan anggaran untuk membangun kembali rumah yang roboh total, yang hanyut juga. Terus kemudian Dinas Kesehatan juga kita berikan untuk Puskesmas Patebon II,” terang Agus.
Selain itu, dana BTT juga akan dialokasikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan guna perbaikan sekolah yang terdampak banjir seperti SMP Negeri 2 Patebon dan SD Negeri 2 Kebonharjo.
“Kemudian juga kita alokasikan untuk BPBD untuk mensuplai bahan bakar yang kemarin digunakan untuk menyedot banjir,” tambahnya.
Agus juga menyebut, untuk pemulihan lahan-lahan pertanian, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal berencana mengajukan bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Kemarin kita rapatkan Dinas Pertanian dan Pangan ini akan meminta droping dari Bapanas untuk mendistribusikan stok pangan nasional sekitar 100 ton beras. Nanti kita sediakan transportasinya yaitu dengan anggaran BTT sekitar Rp 100 jutaan untuk ambil dari gudang bulog dan untuk packing,” tandasnya.
Ia berharap, melalui upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Kendal ini dapat memulihkan kondisi pasca banjir dan tanah longsor di Kabupaten Kendal, serta dapat meringankan beban warga yang terdampak bencana. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)