SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi optimis Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mampu kembali kembangkan sektor pariwisata. Sebab dalam satu minggu terakhir, tidak ada kasus Covid-19 di Ibu Kota Jawa Tengah.
Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang mengungkapkan, jajarannya bisa mulai membagi konsentrasi. Sehingga, saat ini pihaknya tidak hanya fokus pada penanganan Covid-19 saja.
“Saat ini sebenarnya kita masih berkutat pada gas dan rem, tetapi untuk saat ini kawan-kawan pengusaha senyumnya sudah mulai melebar, karena kasus Covid-19 yang cenderung melandai, bahkan seminggu terakhir Semarang zero covid,” ujar Hendi, belum lama ini.
Bahkan, lanjutnya, Pemkot Semarang sudah merancang sejumlah rencana pembangunan pariwisata yang akan dikerjakan di tahun depan.
Berani Langgar Instruksi Wali Kota Semarang, Hendi Tak Segan Jatuhkan Sanksi
Hendi berharap, dengan adanya objek-objek wisata baru itu mampu menarik wisatawan berkunjung ke Kota Semarang. Sehingga, juga berdampak pada kebangkitan aktivitas ekonomi di wilayah yang dipimpinnya.
“Di antaranya kita akan melanjutkan pembangunan tahap II Indoor Theater Ki Narto Sabdo, pembangunan gapura landmark Kampung Melayu, pembangunan wisata religi Depok, pembangunan Kampung Jawi, juga Rehab Agro Sodong,” jelasnya.
Hendi menambahkan, Pemkot Semarang akan membangun pariwisata dengan kearifan lokal. Namun demikian, objek-objek wisata yang ada juga diberikan nuansa internasional. Sebab, orang nomor 1 di Kota Semarang itu juga ingin menarik minat kunjungan turis mancanegara.
“Ke depan, aktivitas ekonomi dan pariwisata di Kota Semarang akan kembali dengan berbagai gebrakan baru, yang salah satunya adalah pengadaan bus amfibi. Namun sampai saat ini belum bisa terealisasi, sehingga kita akan menggunakan skema melalui BUMD kami, yaitu Bumi Pandanaran Sejahtera,” kata Hendi.
Libur Nataru, Ribuan Wisatawan Padati Lawang Sewu Semarang
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari menuturkan, pihaknya banyak mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19. Meski industri pariwisata di Ibu Kota Jawa Tengah sempat meredup, namun dari hal itu pihaknya belajar cara kembali membangkitkannya.
“Salah satunya dengan menerapkan tatanan new normal dan CHSE di semua sektor pariwisata,” ungkapnya.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), pihaknya meminta kepada seluruh pelaku usaha untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi Pedulilindungi. Iin, sapaan akrab Kepala Disbudpar Kota Semarang juga mengimbau agar seluruh aturan yang tercantum dalam Instruksi Wali Kota Nomor 8 Tahun 2021 ditaati.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan melakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan tidak ada pelanggaran di sektor industri pariwisata. Ia berharap, upaya-upaya tersebut bisa menekan penyebaran kasus Covid-19 di Kota Semarang.
Iin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lengah dan terus disiplin menerapkan prokes. Hal itu sangat penting meski saat ini angka kasus Covid-19 di Ibu Kota Jawa Tengah sudah landai.
“Karena pandemi Covid-19 ini masih ada, maka wajib untuk terus menerapkan prokes dan selalu jaga jarak. Libur Nataru alangkah baiknya digunakan untuk introspeksi diri, beristirahat, menjaga kesehatan,” tandasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)