REMBANG, Lingkarjateng.id – Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Peribahasa tersebut sangat cocok untuk menggambarkan nasib malang para nelayan kelas bawah di Kabupaten Rembang. Sembilan perahu nelayan berukuran di bawah 10 GT di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang tenggelam tergulung ombak. Peristiwa itu terjadi ketika ombak besar dan angin kencang melanda perairan utara Desa Karangmangu pada Sabtu (4/12) malam.
Jumali, Kepala Desa Karangmangu, Minggu (5/12), menerangkan, awalnya ke-9 perahu tersebut terparkir di bibir pantai desa setempat. Sekitar pukul 22.00 WIB terjadi ombak besar hingga setinggi lebih kurang 5 meter.
“Malam itu juga para pemilik kapal tahu, kapal milik A, B, C, D ini tenggelam dan tidak bisa diselamatkan,” kata Jumali.
Dirinya menyebutkan, dari 9 perahu yang tergulung ombak, 7 diantaranya dalam keadaan hancur. Sedangkan 2 lainnya masih belum ditemukan.
UMK Rembang 2022 Naik sesuai Pergub Jateng
“Kerusakan ya 90 persen, itu tinggal sisa-sisa kayunya saja,” ucapnya.
Warga baru mengetahui insiden tersebut pada Minggu pagi. Secara swadaya, warga pun melakukan evakuasi perahu-perahu dibantu menggunakan alat berat yang kebetulan ada di sekitar lokasi.
“Sekitar jam 7.30 Wib baru bisa dievakuasi. Kebetulan ada alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum itu kan ada di sana. Jadi kita minta tolong untuk mengangkat mesin-mesinnya,” terangnya.
Pihaknya mengungkapkan kejadian tersebut jelas sangat memukul para pemilik perahu. Pasalnya perahu tersebut selama ini yang digunakan untuk menggerakkan perekonomian di keluarga masing-masing nelayan.
“Yang jelas ekonominya ke bawah semua, soalnya perahunya kan 10 GT ke bawah. Biasanya berangkat melaut habis subuh, nanti jam 1 atau jam 2 siang pulang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)
Discussion about this post