Harga Rajungan di Rembang Anjlok

A 6

KERJA: Muhammad Iqrok, nelayan dari Desa Sukoharjo, Kecamatan Rembang sedang menata jaring yang digunakannya untuk menangkap rajungan. (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id – Harga rajungan di Kabupaten Rembang menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) mengalami penurunan. Padahal beberapa waktu lalu harga rajungan sempat meroket di angka Rp 150.000, akan tetapi kini jeblok hingga angka Rp 118.000 per kilogram.

Kepala Dinas Kelautan Rembang melalui Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Herry Martono membenarkan hal itu. Menurutnya, harga rajungan di tingkat nelayan saat ini berada di kisaran Rp 118.000 hingga Rp 130.000 per kilogram tergantung besar kecilnya rajungan. Faktor musim ditengarai menjadi penyebab melandainya harga rajungan tersebut.

“Akhir tahun biasanya musim baratan ‘kan itu memang musim panennya rajungan sebetulnya. Sedang mengunduh istilahnya,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/12).

Stabilkan Harga, Bupati Sumarni Jual 7,5 Ton Bawang Merah Sekaligus

Meski sudah tiba musim panen, rajungan yang dapat ditangkap ketika musim baratan masih tergolong kecil-kecil. Hal itu juga menyebabkan harga rajungan semakin turun. “Karena memang rajungannya saat musim baratan, keluarnya kecil-kecil,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu nelayan rajungan dari Desa Sukoharjo, Kecamatan Rembang, Muhammad Iqrok mengaku setiap pergi melaut hasil tangkapannya rata-rata 4-5 kilogram rajungan. Dirinya berangkat melaut sekitar pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB. “Kalau rata-rata setiap harinya ya dapatnya 4 sampai 5 kilogram rajungan,” ujarnya.

Dirinya mengaku turunnya harga rajungan terjadi sejak kurang lebih satu minggu. Dirinya memaklumi karena setiap akhir tahun bisa dipastikan harga rajungan akan turun. “Biasanya memang kalau akhir tahun menjelang tahun baru pasti harga turun. Nanti naik lagi sekitar satu bulanan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version