PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Burhan petani asal Desa Watu Gajah, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, berhasil merakit sendiri alat pertanian “boat tractor” atau traktor kapal. Alat ini menjadi solusi bagi petani yang memiliki lahan sawah dengan kondisi tanah berlumpur dalam.
Burhan menjelaskan traktor konvensional tidak dapat berfungsi dengan baik di lahan sawahnya karena lumpurnya yang dalam. Untuk itu, ia merancang dan membuat sendiri boat tractor ini, melibatkan teknisi lokal untuk pengerjaannya.
“Boat tractor ini kami buat untuk mengatasi masalah di lahan sawah yang kami miliki. Dengan kedalaman lumpur yang cukup dalam, traktor biasa tidak mampu beroperasi dengan efektif,” ungkap Burhan saat ditemui di lahan sawahnya, Minggu, 4 Agustus 2024.
Proses pembuatan boat tractor ini menghabiskan biaya sekitar Rp 150 juta. Burhan juga menyebutkan bahwa desain traktor kapal ini telah ia berikan izin untuk ditiru dan diproduksi secara komersial oleh salah satu bengkel milik rekannya di wilayah kabupaten karawang.
“Boat traktor ini sudah ditiru bengkel Karawang, saya ijinkan produksi”, tambah Burhan.
Burhan berharap dengan inovasi alat pertanian seperti ini, bisa menginspirasi para petani lainnya yang memiliki kendala lahan serupa.
“Inovasi ini bukan hanya untuk membantu kami, tapi juga diharapkan dapat bermanfaat bagi petani lain dengan kondisi lahan serupa. Kami senang dapat berbagi dan melihat traktor ini digunakan oleh lebih banyak orang,” tambah Burhan.
Dengan perkembangan alat pertanian yang lebih modern, Burhan juga berharap kepada para generasi muda untuk mau terlibat dalam dunia pertanian.
“Harapannya dengan kemajuan teknologi di bidang pertanian, anak-anak muda khususnya di kabupaten Pekalongan, mau dan tertarik untuk bergelut di sektor pertanian ini”, tutup Burhan. (Lingkar Network | Fahri Akbar- Lingkarjateng.id)