PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Pekalongan menargetkan kelanjutan pembangunan tanggul permanen di Sungai Pabean, RW 13, Kelurahan Padukuhan Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, pada tahun 2025.
Tanggul Sungai Pabean akan menghubungkan Kota dan Kabupaten Pekalongan dengan tujuan utama menanggulangi banjir dan rob di wilayah tersebut.
Pemkot Pekalongan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp800 juta untuk merealisasikan pembangunan tanggul permanen tersebut.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid (Mas Aaf), menjelaskan bahwa proyek tanggul permanen merupakan respons dari keluhan warga setempat yang meminta penuntasan pembangunan tanggul.
“Di sisi utara dan timur masih menggunakan tanggul darurat berupa sandbag. Warga berharap segera dibangun tanggul permanen setelah rumah pompa rampung,” kata Mas Aaf saat meninjau lokasi tanggul yang belum selesai pada Jumat, 20 September 2024 didampingi pejabat dinas terkait.
Mas Aaf menekankan bahwa tanggul sangat penting untuk melindungi rumah-rumah warga dari ancaman banjir.
“Apabila hujan deras dan air sungai meluap, ada risiko banjir bagi warga di sekitar sini. Dengan dilanjutkannya pembangunan tanggul kami berharap masalah banjir dan rob dapat teratasi,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Pekalongan, Andrianto, menambahkan bahwa tahun 2024 pihaknya telah memulai pembangunan jalan inspeksi dan akses menuju rumah pompa di RW 13.
“Kami mengalokasikan Rp171 juta untuk proyek ini, dan pekerjaan diharapkan selesai pada awal November 2024,” jelasnya.
Di sisi lain Purwo Susetyo selaku Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR menjelaskan tinjauan ke lapangan ini menandakan bahwa jajaran Pemkot Pekalongan berupaya hadir di tengah warganya terutama dalam penanganan tanggul sungai di wilayah Pabean yang sepenuhnya belum tuntas.
Dari DPUPR sudah membangun tanggul di sisi timur sungai sepanjang 800 meter dari Jalan Pramuka sampai dengan wilayah Jeruksari, tetapi masih kurang sepanjang 250 meter yang belum tertangani.
“Pak Wali Kota sudah meneruskan instruksi kepada kami agar di tahun 2025 bisa dianggarkan kekurangannya sekitar Rp800 juta. Sedangkan, di tahun 2024 ini, kami menangani tanggul di sisi selatan sebesar Rp200 juta dari anggaran pemeliharaan rutin yang ada di DPUPR. Untuk kekurangan pembangunan sisi utara tanggul rencana akan dilaksanakan pada tahun 2025,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)