PATI, Lingkarjateng.id – Sebanyak 6 atlet panjat tebing Pati maju ke Laga Sirkuit Jateng Series 1 di Venue Wall Climbing yang baru diresmikan Bupati Blora, tepatnya di Lapangan Kridosono Blora, 12-13 Maret 2022.
Dalam even ini, terdapat ratusan peserta dari 28 kabupaten/kota di Jateng yang mengirimkan atletnya. Adapun tiga kategori omba panjat tebing yang dilombakan yaitu speed clasik under 13 tahun putra dan putri, speed world record 14-15 tahun putra dan putri, serta speed world record usia 16 tahun ke atas.
Pati sendiri hanya mengirim 6 atlet panjat tebing untuk dua kategori, yaitu kategori speed world record U14-U15, Eiger Ahnaf Fabian Saputra. Lima lainnya mengikuti kategori speed clasik U13, yaitu: Hiranya Cathabell Yajna Aizhahra, Aprilia Putri Anggreyani, Maritza Qheyla Putri Salzabila, Segara Banyu Bening, Agya Naga Langit.
Mengenal Berthdigna Devi Surya Kusuma, Atlet Panjat Tebing yang Go Internasional
Menurut Chamdani, pelatih Federasi Panjat Tebing Indonesia Pengurus Kabupaten Pati (FPTI Pengkab Pati), untuk mengikuti even tersebut, pihaknya tidak memiliki strategi khusus. Namun memberlakukan latihan intensif selama 6 bulan terakhir.
“Kami tidak ada strategi khusus karena tidak menargetkan juara. Kami membawa atlet di kompetisi Sirkuit Jateng Series 1 untuk melatih anak-anak mengenal kompetisi dulu, karena Sirkuit Jateng 1 ini khusus nomor speed clasik, yang mana di nomor speed kita di Pati saat ini belum punya media speed untuk latihan.”
Meski demikian dirinya tidak menampik rasa syukur apabila tim yang ia bawa bisa meraih juara. “Toh kalau ada yang juara, Alhamdulillah,” imbuhnya.
Chamdani menyebut, untuk latihan, pihaknya menggunakan wall climbing yang ada di stadion Joyokusumo Pati.
16 Atlet Panjat Tebing Blora Siap Ikuti Porprov
“Kalau di Pati kami latihan di media wall climbing yang ada di kompleks Stadion Joyokusumo. Sementara kita baru punya papan panjat lead (rintisan) papan bourde. Untuk media papan seed kita belum ada,” jelasnya.
Melalui ajang Sirkuit Jateng Series 1, pihaknya berharap, akan lahir banyak atlet-atlet berprestasi dengan jenjang waktu yang panjang karena dimulai dari usia dini.
Sementara itu, Fuad Bastian Kamal, pendamping atlet panjat tebing yang ikut berlaga, mengaku mendukung penuh keterlibatan anaknya dalam Sirkuit Jateng Series 1 untuk memupuk pengalaman.
“Sudah lama tidak ada lomba-lomba seperti ini semasa pandemi. Jadi ini yang perdana untuk cabang olahraga panjat tebing. Harapan kami, anak-anak bisa akrab dengan kompetisi panjat tebing dan meraih podium,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nailin RA – Lingkarjateng.id)