KUDUS, Lingkarjateng.id – Lentog Tanjung merupakan salah satu kuliner Kudus yang keberadaannya mudah dijumpai. Pedagang Lentog Tanjung ini hampir ada di setiap titik desa di Kabupaten Kudus.
Akan tetapi, jika ingin menikmati sajian Lentog Kudus di sentranya makanan khas ini, bisa datang ke Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kudus. Tempat tersebut memang dibangun khusus untuk para pedagang Lentog Tanjung.
Salah seorang pedagang Lentog Tanjung yakni Alfi (38) menyatakan usaha yang ia geluti tersebut merupakan usaha turun-temurun. Ia sendiri merupakan generasi ketiga.
Ibunya yakni Inyati, sudah berdagang Lentog Tanjung pada tahun 90-an di area sentra kuliner Lentog Tanjung, Jati, Kudus. Namun, saat ini ibunya sudah tidak aktif berjualan dan hanya berperan sebagai juru masak saja. Sementara untuk keberlangsungan usaha Lentog tersebut dilanjutkan oleh anak-anaknya.
5 Rekomendasi Makanan Khas Viral di Kudus
“Tahun 90-an dulu harga Lentog hanya Rp200 per porsinya. Sekarang sudah Rp5.000 per porsi,” katanya.
Makanan khas ini terkenal dengan proses perebusannya yang memakan waktu hingga beberapa jam. Hal ini dibenarkan oleh Alfi.
“Iya benar, untuk proses Lentog-nya itu 6 sampai 7 jam. Dan ukuran Lentog-nya juga menyesuaikan dengan lebar daun pisangnya,” ujarnya.
Dalam satu porsi Lentog Tanjung kita disuguhkan potongan lontong, sayur tewel, dan sayur tahu tempe, serta taburan bawang goreng. Biasanya juga kita sediakan menu tambahan lain seperti sate telur puyuh, sate jeroan, sate usus dan lainnya.
Kuliner Kudus, Tiwul yang Laris Manis hingga Mancanegara
Alfi menyatakan untuk hari-hari biasa ia bisa menjual sekitar 60 porsi Lentog Tanjung dalam sehari. Namun jika pada hari libur ia bisa menjual sampai 4 kali lipat dari hari biasanya.
Menurut pengakuan Alfi, Lentog Tanjung miliknya pernah dikunjungi oleh berbagai kalangan mulai pejabat sampai artis ibu kota.
“Pak Musthofa mantan Bupati Kudus dulu sering ke sini. Pak Hartopo juga. Kalau artis yang pernah ke sini itu Lydia Kandau dan Anjasmara,” ungkapnya.
Menurut salah satu pengunjung yang sedang menikmati Lentog, Laila Okta (33) yang berasal dari Kudus mengatakan, ia menyukai hidangan Lentog Tanjung karena rasanya yang gurih dan cocok untuk semua kalangan usia.
“Saya biasanya datang sekeluarga. Suami dan anak-anak juga suka dengan Lentog Tanjung. Selain itu, harganya juga sangat terjangkau,” pungkasnya. (Lingkar Network I Falaasifah – Lingkarjateng.id)