KUDUS, Lingkarjateng.id – Program peningkatan sarana prasarana (sarpras) fasilitas kesehatan bagi masyarakat masih menjadi program prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus. Tahun ini, Pemkab Kudus melakukan rehabilitasi terhadap sejumlah puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat, ada sebanyak lima puskesmas dan satu puskesmas pembantu (pustu) yang direhabilitasi pada tahun 2023 ini. Rehabilitasi tersebut menggunakan anggaran dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Kepala DKK Kudus Andini Aridewi menyampaikan, rehabilitasi puskesmas memang masuk dalam program Dinas Kesehatan yang didanai menggunakan dana cukai. Rehabilitasi puskesmas ini menjadi program kegiatan fisik yang menerima alokasi anggaran paling besar di DKK Kudus.
“Kami akan melakukan rehabilitasi di sejumlah puskesmas. Ini merupakan program kegiatan fisik yang mendapat alokasi dana cukai paling banyak,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (SDK) DKK Kudus Edi Kusworo menyebutkan, rehabilitasi yang menggunakan DBHCHT tahun 2023 yaitu Puskesmas Jati, Puskesmas Rendeng, Puskesmas Sidorekso, Puskesmas Ngembal Kulon, Puskesmas Tanjungrejo, dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Bulungcangkring.
“Kalau yang menggunakan anggaran DBHCHT itu ada lima puskesmas dan satu pustu di Kudus yang direhabilitasi,” ujar Edi Kusworo.
Ia menyebutkan, alokasi anggaran untuk rehabilitasi puskesmas tersebut menelan anggaran sekira Rp 9,5 miliar. Di antaranya untuk alokasi rehabilitasi Puskesmas Jati sebesar Rp 2,3 miliar, Puskesmas Rendeng sebesar Rp 3,3 miliar, dan Puskesmas Sidorekso sebesar Rp 1,5 miliar.
Kemudian, lanjut dia, untuk alokasi rehabilitasi Puskesmas Tanjungrejo sebesar Rp 1 miliar, Puskesmas Ngembal Kulon sekira Rp 839 juta, serta Pustu Bulungcangkring sekira Rp 683 juta. Menurutnya, puskesmas yang direhab tersebut sangat mendesak untuk diperbaiki dan masuk dalam prioritas utama.
Edi mengatakan, rata-rata rehabilitasi tersebut digunakan untuk perbaikan gedung. Dijelaskannya, untuk di Puskesmas Jati akan dilakukan peninggian di bagian depan karena sering kebanjiran.
Lalu, untuk Puskesmas Rendeng akan dibangun menjadi dua lantai, karena saat ini masih satu lantai. Selanjutnya, untuk di Puskesmas Ngembal Kulon akan diutamakan untuk perbaikan aula dan bagian bangunan yang rusak. Sedangkan untuk di Puskesmas Bulungcangkring akan dilakukan peninggian karena sering kebanjiran.
“Rata-rata rehabilitasi ini melanjutkan pembangunan tahun kemarin,” tuturnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)